Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Rapper Pro-Kremlin Ambil Alih Bisnis Domino's Pizza di Rusia

Anton Pinskiy, pengusaha restoran, dan Timati, rapper, akan menjalankan restoran tanpa mengubah merek Domino's Pizza, tidak seperti waralaba AS lain.

31 Agustus 2023 | 11.30 WIB

Pemilik restoran Rusia Anton Pinskiy dan rapper Timati, yang mengambil alih aset Domino's Pizza di Rusia setelah merek tersebut keluar dari pasar Rusia,  di Moskow, Rusia, 30 Agustus 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Perbesar
Pemilik restoran Rusia Anton Pinskiy dan rapper Timati, yang mengambil alih aset Domino's Pizza di Rusia setelah merek tersebut keluar dari pasar Rusia, di Moskow, Rusia, 30 Agustus 2023. REUTERS/Maxim Shemetov

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengusaha restoran Rusia dan rapper pro-Kremlin yang bersama-sama membeli bisnis Starbucks di Rusia tahun lalu kini mengambil alih aset Domino's Pizza di Rusia, mereka mengumumkan pada Rabu, 30 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Anton Pinskiy dan Timati mengatakan mereka akan menjalankan restoran dengan merek Domino Pizza yang hampir tidak berubah, dengan 'i' di Domino diganti dengan huruf Rusia yang setara .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mereka mengatakan akan mempertahankan mitra waralaba, 120 restoran, dan lebih dari 2.000 karyawan di Rusia. Pinskiy mengatakan kepada wartawan bahwa pasangan tersebut telah menginvestasikan ratusan juta rubel dalam bisnis tersebut.

Timati, bernama asli Timur Yunusov, adalah seorang rapper yang menjadi pengusaha yang sudah memiliki jaringan burger besar bernama Black Star. Dia memiliki rekam jejak panjang dalam mendukung Kremlin, tampil bersama pemain lain, Sasha Chest, dalam lagu 2015 dengan lirik "Sahabatku adalah Presiden Putin".

Pengumuman tersebut muncul sembilan hari setelah DP Eurasia, operator merek Domino's Pizza di Rusia, Turki, Azerbaijan dan Georgia, mengatakan akan mengajukan kebangkrutan untuk bisnisnya di Rusia setelah menghentikan upaya untuk menjualnya.

Pada Rabu, juru bicara DP Eurasia mengatakan perusahaan tidak memberikan komentar lebih lanjut selain mengkonfirmasi bahwa petisi kebangkrutan telah diajukan dan tidak ada proses penjualan yang terjadi.

Perusahaan-perusahaan Barat yang menarik diri dari Rusia ketika negara itu mengirim tentaranya ke Ukraina tahun lalu, dalam banyak kasus harus menghapuskan nilai bisnis mereka di sana atau menjual operasi mereka dengan diskon besar.

Rusia mengeluarkan dekrit pada April yang mengizinkan negara untuk mengambil alih aset perusahaan dari negara-negara yang “tidak bersahabat” sebagai pembalasan atas tindakan asing terhadap perusahaan Rusia.

Pada Juli, pemerintah mengambil alih anak perusahaan pembuat yoghurt Prancis Danone dan pembuat bir Denmark Carlsberg di Rusia. Pembuat bir Belanda Heineken mengatakan pekan lalu bahwa mereka telah menjual operasinya di Rusia dengan harga simbolis satu euro.

Perombakan ini telah menyebabkan beberapa perubahan merek terkenal, dengan toko Lego menjadi "World of Cubes", Krispy Kreme berubah menjadi "Krunchy Dream", dan restoran McDonald's diluncurkan kembali menjadi "Vkusno & tochka", atau "Lezat dan hanya itu"

Setelah kesepakatan Starbucks, Pinskiy dan Timati meluncurkan merek baru mereka, Stars Coffee, pada Agustus 2022. Pinskiy kemudian mengatakan dia membayar sekitar 500 juta rubel ($6 juta) untuk aset tersebut.

Dia mengatakan dia juga telah berpartisipasi dalam tender untuk membeli bekas restoran McDonald's di Rusia dan bahkan telah menandatangani kontrak awal sebelum akhirnya kalah dari pengusaha dan pewaralaba McDonald's Alexander Govor.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus