Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Rayan Bocah Maroko Dimakamkan, Ratusan Pelayat Rela Mendaki Bukit Terjal

Ratusan pelayat menghadiri pemakaman Rayan, bocah Maroko yang terperosok ke dalam sumur. Pelayat rela mendaki jalan berbatu dan bukit yang terjal.

8 Februari 2022 | 07.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Puluhan menghadiri pemakaman anak berusia 5 tahun, Rayan Awram, yang meninggal pada hari Sabtu setelah terperangkap dalam sebuah sumur di dekat Chefchaouen, Maroko, 7 Februari 2022. Raja Maroko Mohammed hingga Paus Fransiskus mengucapkan belasungkawa atas kematian Rayan. REUTERS/Chakir Lakhlifi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rayan Oram, bocah lelaki dari Maroko yang jatuh ke sumur, telah dimakamkan, Senin, 7 Februari 2022. Pemakanan dihadiri oleh ratusan orang di desa Ighran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ratusan pelayat mendaki jalan berbukit dan tidak beraspal menuju pemakaman di Ighran di provinsi Chefchaouen di Maroko utara. Mereka menunggu berjam-jam untuk menghadiri ritual pemakaman Muslim untuk Rayan Oram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya berusia lebih dari 50 tahun dan (belum) pernah melihat orang sebanyak ini di pemakaman. Rayan adalah anak kami semua,” kata seorang warga.

Ada begitu banyak pelayat sehingga mereka tidak bisa masuk ke pemakaman dan masjid tempat dilakukannya salat jenazah. Dua tenda besar didirikan di depan rumah keluarga yang berduka. Pelayat bisa berhenti untuk menyampaikan belasungkawa.

“Kematian Rayan telah memperbarui kepercayaan pada kemanusiaan karena orang-orang dalam bahasa yang berbeda dan dari negara yang berbeda mengekspresikan solidaritas,” kata seorang penduduk desa lainnya.

Pada hari Sabtu, ucapan belasungkawa mengalir kepada orang tua dari berbagai kalangan dan negara. Di antaranya adalah Raja Mohammed VI, Paus Francis, Presiden Prancis Emmanuel Macron, penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum dan lainnya.

Pemain sepak bola Mesir dan Senegal mengheningkan cipta selama satu menit pada hari Minggu sebelum kickoff final turnamen sepak bola Piala Afrika.

Rayan jatuh ke dalam sumur yang sedang diperbaiki oleh ayahnya, Khaled Oram. Poros yang lebarnya hanya 45cm (18 inci), terlalu sempit bagi Rayan untuk dicapai secara langsung. Melebarkan sumur untuk mengevakuasi Rayan dinilai terlalu berisiko. Tim penyelamat pun berusaha menggali lereng yang lebar ke dalam bukit.

Tim penyelamat menggunakan buldoser dan pemuat front-end, menggali tanah merah di sekitarnya hingga ke tempat bocah itu terperangkap. Namun Rayan tak bisa diselamatkan. Ia meninggal pada Sabtu lalu, jenazahnya berhasil dievakuasi.

Kematian bocah itu membuat orang-orang Maroko kaget. Mourad Fazoui di Rabat meratapi apa yang dia katakan sebagai bencana. “Semoga arwahnya beristirahat dengan tenang dan semoga Tuhan membukakan pintu surga untuknya,” kata penjual itu.

Media sosial di seluruh dunia Arab dibanjiri dengan pesan dukungan, kesedihan, dan pujian untuk petugas penyelamat. “Dia telah menyatukan orang-orang di sekitarnya,” kata seorang pengguna Twitter.

Baca: Penguburan Rayan Bocah Maroko Digelar Hari Ini

AL JAZEERA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus