Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aleksandr Mikhailov, Wali Kota Zheleznogorsk, memerintahkan agar replika menara Eiffel yang ada di wilayah Kursk, Rusia, dihancurkan. Pasalnya, replika itu dianggap sebagai simbol musuh negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kursk adalah wilayah di Rusia yang berbatasan dengan Ukraina. Kyev telah melancarkan serangan besar-besaran ke sana pada Agustus 2024. Militer Rusia telah melakukan operasi mencegah terulangnya serangan serupa dan merebut kembali sejumlah kota dan desa di Kursk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Pertahanan Rusia memperkirakan Kyev telah kehilangan lebih dari 40 ribu tentara dalam perang Ukraina. Namun memang masih ada sejumlah area di medan tempur yang masih di kuasai tentara Ukraina. Pada Kamis, 12 Desember 2024, marinir Rusia merebut kembali posisi benteng di Kursk yang tadinya dikuasai tentara Ukraina.
Prancis adalah salah satu negara yang mensuplai senjata ke Kyev dan belum lama ini menyetujui penggunaan rudal dari Prancis untuk menyerang lebih jauh ke dalam wilayah Rusia.
“Replika menara Eiffel mencerminkan negara musuh yang telah melakukan sejumlah tindakan agresi terhadap negara kami,” kata Mikhailov, Kamis 14 Desember 2024.
Replika menara Eiffel itu berdiri setinggi 15 meter, terbuat dari sejumlah pipa yang saling disambungkan dengan cara dilas. Replika itu sudah mulai berkarat dan akan segera dimusnahkan.
Replika menara Eiffel itu dibuat pada 2007 di luar sebuah café bernama Paris. Nama café itu diberikan oleh si pemilik. Media di Rusia mewartakan replika menara Eiffel itu telah menjadi sebuah landmark, bahkan masuk dalam sejumlah buku panduan travelling. Wali Kota Mikhailov mengatakan jika warga desa ingin mempertahankan replika itu, maka mereka harus membayar biaya perawatannya.
Sumber: RT.com
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini