Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum menjadi negara adi kuasa seperti saat ini, Amerika Serikat juga mengalami masa sulit dengan melakukan pelbagai pemberontakan dan hal ini disebut dengan Revolusi Amerika. Hal ini juga bermula dari founding father negara yang dijuluki Paman Sam ini, George Washington.
Revolusi Amerika bermula ketika Undang-Undang Proklamasi Inggris tahun 1763 yang melarang permukiman di luar Alleghenies dan membuat George Washington jengkel. Hal inilah yang membuatnya menentang Undang- Undang Stempel tahun 1765, dia tidak mengambil peran utama dalam perlawanan kolonial yang berkembang terhadap Inggris sampai protes meluas dari Undang- undang Townshend pada tahun 1767.
Surat-suratnya pada periode ini menunjukkan bahwa dia sepenuhnya menentang koloni-koloni yang mendeklarasikan kemerdekaan. Namun, pada 1767, dia tidak menentang menentang apa yang dia yakini sebagai pelanggaran mendasar oleh Mahkota hak-hak orang Inggris. Pada 1769, Washington memperkenalkan sebuah resolusi ke House of Burgesses—elemen perwakilan terpilih dari Majelis Umum Virginia, badan legislatif Koloni Virginia—yang menyerukan Virginia untuk memboikot barang-barang Inggris sampai Undang-undang tersebut dicabut.
Berdasarkan biography.com, Setelah pengesahan Undang- Undang Pemaksaan pada tahun 1774, Washington memimpin pertemuan di mana Fairfax Resolves diadopsi, menyerukan diadakannya Kongres Kontinental dan penggunaan perlawanan bersenjata sebagai upaya terakhir. Ia terpilih sebagai delegasi Kongres Kontinental Pertama pada Maret 1775.
Pada saat Kongres Kontinental Kedua diadakan setahun kemudian, Revolusi Amerika telah dimulai, dan Washington diangkat menjadi panglima tertinggi Angkatan Darat Kontinental. Washington terbukti menjadi jenderal yang lebih baik daripada ahli strategi militer. Kekuatannya bukan terletak pada kejeniusannya di medan perang, tetapi pada kemampuannya untuk menyatukan pasukan kolonial yang berjuang.
Pasukannya kurang terlatih dan kekurangan makanan, amunisi, dan persediaan lainnya (tentara terkadang bahkan pergi tanpa sepatu di musim dingin). Namun, Washington mampu memberi mereka arahan dan motivasi. Kepemimpinannya selama musim dingin 1777-1778 di Valley Forge merupakan bukti kekuatannya untuk menginspirasi anak buahnya untuk terus maju.
Selama perang delapan tahun, pasukan kolonial memenangi beberapa pertempuran tetapi, secara konsisten bertahan melawan Inggris. Pada Oktober 1781, dengan bantuan Prancis (yang bersekutu dengan penjajah atas saingan mereka, Inggris), pasukan Kontinental mampu menangkap pasukan Inggris di bawah Jenderal Charles Cornwallis (1738-1805) dalam Pertempuran Yorktown. Tindakan ini secara efektif mengakhiri Perang Revolusi dan George Washington dinyatakan sebagai pahlawan Amerika Serikat.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Presiden Pertama Amerika Serikat George Washington Tuan Tanah dari Virginia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini