Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Klinik ganja pertama di Thailand telah dikunjungi 4 ribu pasien hanya 10 hari setelah resmi beroperasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Klinik yang memberikan ganja sebagai obat kepada pasien juga telah menerima 12 ribu pendaftar hingga Maret mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Anutin Charnvirakul mengatakan, banyak orang yang berminat menjalani perawtan dengan ganja.
Klinik yang berada di bawah naungan Menteri Kesehatan ini resmi menyediakan ganja sebagai obat bagi pasien yang membutuhkannya.
Klinik ini menyediakan 2 ribu obat tradisional yang berbahan baku ganja.
Kebanyakan pasien yang berobat menderita insomnia, migrain, menderita sakit bagian belakang atau back pain.
Thailand merupakan salah satu negara di ASEAN yang melegalkan ganja sebagai obat.
Menurut laporan Business Insider, sekitar 29 negara bagian AS, termasuk Washington DC telah melegalkan ganja sebagai obat. Sedikitnya 84 persen masyarakat AS percaya bahwa ganja harus dilegalkan sebagai obat.