Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Rusia Sindir Komite Olimpiade Internasional yang Tak Mau Jatuhi Sanksi ke Atlet Israel

Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak bertindak apa-apa pada atlet-atlet asal Israel terkait serangan yang dilakukan Tel Aviv

3 November 2023 | 08.30 WIB

Reaksi atlet renang Rusia, Evgeny Rylov, setelah memenangkan medali emas nomor gaya punggung 100 meter putra Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo Aquatics Center, Tokyo, Jepang, 27 Juli 2021. Foto: Antara
Perbesar
Reaksi atlet renang Rusia, Evgeny Rylov, setelah memenangkan medali emas nomor gaya punggung 100 meter putra Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo Aquatics Center, Tokyo, Jepang, 27 Juli 2021. Foto: Antara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Kamis, 2 November 2023, kecewa pada Komite Olimpiade Internasional (IOC) karena tidak bertindak pada atlet-atlet asal Israel, di mana Negara Bintang Daud itu telah melakukan sejumlah tindakan yang tidak bertanggung jawab (melakukan serangan). Berbeda tindakan yang dilakukan IOC pada atlet-atlet asa Rusia.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“IOC telah mendiskreditkan dirinya sendiri secara keseluruhan,” kata Lavrov, sambal menuding IOC memperlihatkan sikap politiknya berulang kali.

 

Lavrov mengatakan apapun yang menjadi kepentingan negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, maka IOC akan mendukung dan mencari sejumlah cara untuk mengupayakannya. Sedangkan Menteri Olahraga Rusia Dmitry Chernyshenko menilai IOC sudah berubah posisi agar bisa mengakomodasi Israel dan konflik yang didukung Amerika Serikat. Sebelumnya pada Rabu, 31 Oktober 2023, juru bicara IOC memperingatkan seluruh partisipan Olimpiade Paris agar tidak melakukan tindakan diskriminasi terhadap atlet-atlet asal Negeri Bintang Daud.

 

“IOC berkomitmen pada konsep tanggung jawab individu dan atlet-atlet tidak bisa dimintai pertanggung jawaban atas tindakan yang dilakukan oleh pemerintah mereka. Jika ada atlet yang melakukan diskriminasi, IOC jelas akan mengambil tindakan seperti yang dilakukan pada Olimpiade Tokyo 2020,” demikian keterangan Juru bicara IOC.

 

Ketika pada Olimpiade Tokyo 2020, atlet judo dari al Jazair yang bernama Fethi Nourine menarik diri dari pertandingan karena tak mau bertarung melawan Tohar Butbul altet asal Israel. Nourine dan pelatihnya sama-sama dikenai hukuman oleh IOC larangan bertanding selama 10 tahun.  

 

Beda sikap diambil oleh IOC, di mana atlet-atlet dari Rusia dan Belarus dipaksa bertanding di bawah bendera netral karena ada keberatan dari Ukraina. IOC menyebut tindakan ini (bendera netral) penting dilakukan karena ada sensitifitas.  

Sumber: RT.com 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus