Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Rusia mengembalikan sembilan anak Ukraina ke keluarga mereka dengan bantuan mediator Qatar, kantor berita TASS melaporkan pada Kamis 28 November 2024. Ini sehari setelah Ukraina menyerahkan dua anak kepada keluarga mereka di Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maria Lvova-Belova, komisaris hak-hak anak kepresidenan Rusia, mengatakan delapan anak Ukraina kembali tinggal bersama kerabatnya di Rusia. Seorang anak berusia 16 tahun dibawa dari panti asuhan Alyoshkinsky di Kherson yang diduduki Rusia setelah saudaranya berhasil mengajukan permohonan perwalian yang sah, menurut TASS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Rabu, rekaman dari Kedutaan Besar Qatar di Moskow menunjukkan seorang ayah Rusia menggambarkan “masa ketidakpastian yang panjang” yang ia alami setelah kematian ibu putranya di Ukraina.
“Tentu saja, saya ingin [reunifikasi] berlangsung lebih cepat,” katanya kepada wartawan, sementara putranya mengangguk ketika ditanya apakah dia merindukan ayahnya.
Sejak Juli 2023, Qatar telah memfasilitasi pemulangan puluhan anak Ukraina yang dibawa ke Rusia atau wilayah pendudukan. Kyiv menuduh Moskow secara tidak sah mendeportasi lebih dari 19.000 anak-anak Ukraina sejak invasi besar-besaran dimulai—tuduhan yang dibantah oleh Moskow.
Rusia menyatakan 15 anak dari 10 keluarga telah dipertemukan kembali dengan kerabatnya di Rusia, sedangkan 87 anak dari 69 keluarga telah dipertemukan kembali dengan kerabatnya di Ukraina.
Kyiv membantah deskripsi Moskow tentang proses tersebut sebagai “pertukaran anak,” dan menekankan bahwa Ukraina tidak menculik atau menahan anak-anak Rusia.
Tahun lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan Lvova-Belova, dengan tuduhan mereka mendeportasi anak-anak dari Ukraina secara ilegal.
REUTERS | TASS