Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Saat-saat untuk Berhitung

IAEA sebenarnya memiliki pelbagai cara menyelesaikan krisis nuklir Iran. Tapi Amerika, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, lebih nyaman dengan caranya sendiri.

8 Mei 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diplomasi bergerak lebih cepat da-ri biasa. Instalasi nuklir Iran di Na-tanz dan Bushehr, pekan lalu, masih tenggelam dalam kegiatan se-hari-hari. Tapi para wakil negeri itu sibuk berat. Menteri Luar Negeri Manou-chehr Mottaki menyatakan: Iran siap te-rus bekerja sama dengan IAEA, badan PBB yang berupaya mengamankan du-nia- dari ancaman senjata nuklir. Iran, ka-ta Mottaki, tetap terikat pada Perjanjian Non-Proliferasi dan punya standar ke-amanan dalam pengembangan nuklir.

Di New York, Javad Zarif, utusan Iran- untuk PBB, mencoba meluruskan- persoal-an- seraya menganjurkan pemba-has-an yang- ”se-rius dan masuk akal” ke-timbang kon-frontasi. ”Draf resolusi me-nunjukkan has-rat mereka buat menciptakan krisis, pa-dahal krisis tidak diperlukan,” kata-nya.

Ya, IAEA telah me-nyampaikan la-por-an-nya kepada De-wan Keamanan PBB me-nge-nai program nu-klir Iran. Dan Ameri-ka Serikat, Prancis, serta Jerman te-tap meng-ajukan dua pilihan: meng-hen-ti-kan program itu atau ter-kena sanksi.- Mere-ka akan menggunakan Piagam PBB Pasal 7, sanksi ekonomi atau mi-li-ter. Sedangkan Rusia dan Cina meng-ancam akan memveto sanksi tersebut.

IAEA telah mendapat akses meninjau- se-mua situs nuklir Iran, baik yang di Bushehr, Natanz, Arak, maupun di Lavizan, situs yang semula paling dicurigai -se-bagai tempat pengembangan senjata- pemusnah massal. Kesimpul-annya, IAEA tidak menemukan- ma-teri nuklir- ”misterius” yang ti-dak sesuai dengan laporan pihak Iran. Dalam laporannya, El-Ba-radei juga menyatakan Iran telah memberi kesem-pat-an mem-baca dokumen-dokumen- dan mewa-wancarai orang-orang yang terkait dengan pro-yek nuklir.

Satu hal yang masih mencu-rigakan adalah isi program pe-nga-yaan uranium. Benarkah Iran cukup puas dengan 3,5 persen kan-dungan uranium—cu-kup un-tuk- pembangkit ener-gi? Seberapa- jauh Iran telah me-langkah untuk membuat 90 persen uranium, yang bisa digunakan sebagai bom? Bagaimana bisa dipastikan bah-wa militer Iran tidak ikut campur?

IAEA menyarankan Iran meng-hen-tikan aktivitas penga-yaan dan riset, tapi tak mela-rang- Iran memiliki proyek nuklir sipil. Menurut Ketua IAEA, El-Baradei, itu semua bi-sa diper-oleh lewat kerja sama dengan- IAEA. Tapi Baradei- tak menafikan kemungkinan PBB me-nekan Iran agar lebih hirau pada tuntut-an masyarakat internasional. ”IAEA atau pihak mana pun tidak seharusnya menambahkan minyak dalam api. Kawasan Timur Tengah sudah padat dan rumit persoalan. Ada Irak, Palestina, Israel,” katanya.

Sayangnya, IAEA tidak pu-nya- kuasa menekan anggota te-tap Dewan Keamanan yang pu-nya hak veto. Bahkan sudah men-jadi rahasia umum, AS tidak terlalu- menghargai kerja IAEA. Washington selama ini le-bih mengandalkan lapor-an intelijennya atau dari pihak Israel. Amerika percaya benar, Iran mengembangkan nuklir untuk senjata pemusnah massal. Pada Mei 2004 Kongres AS mengeluar-kan Resolusi 398, yang berisi restu Kongres kepada pemerintah AS untuk menggunakan ca-ra-cara yang diperlukan guna menangkal Iran melanjutkan program nuklirnya. Jika resolusi ini disetujui Se-nat, AS sudah memiliki ”legitimasi” untuk bertindak sesuai dengan kepentingan- AS, mungkin dengan menyerang situs-situs nuklir Iran.

Bina Bektiati (Situs IAEA, Newsweek, BBC, The Economist, CNS)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus