Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anak perempuan, 9 tahun, menjadi sasaran tembak oleh seorang penembak jitu atau sniper dari kelompok radikal Houthi di Yaman. Anak malang itu, ditembak saat sedang mengambil air di Kota Taiz, Yaman, pada Senin, 17 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Foto-foto mengerikan dari kejadian ini beredar di media sosial hingga memicu kemarahan dan kecaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anak tersebut diketahui bernama Ruwaida Saleh, yang ditembak di bagian kepala saat dia membawa sebuah jeriken berisi 20 liter air. Salah satu foto memperlihatkan, seorang anak laki-laki yang lebih muda dari Ruwaida, yang diduga adiknya, menyeret tubuh kakak perempuannya menjauh dari lokasi kejadian.
Kendati beberapa pihak mengklaim anak perempuan itu sudah meninggal, namun wartawan lokal dan sumber pemberitaan melaporkan Ruwaida berhasil bertahan hidup dari serangan tersebut dan saat ini dirawat di sebuah ICU dalam kondisi yang stabil. Sebuah rekaman video Ruwaida sedang di atas sebuah ranjang rumah sakit, beredar online.
Dikutip dari middleeastmonitor.com, lokasi penembakan terjadi di kawasan Al-Rawda di Taiz, yang merupakan kota terbesar ketiga di Yaman. Kota Taiz pernah dikenal sebagai pusat budaya, yang sekarang ketegangan di sana meningkat karena banyaknya penembak jitu bercokol di sana.
Ketegangan di Kota Taiz salah satu yang berlangsung lama antara kelompok Houthi – mereka yang berjuang atas nama Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional. Taiz juga diketahui dikendalikan oleh kelompok radikal Houthi.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas penembakan pada Ruwaida dan motif penembakan.
Sebelumnya di Kota Taiz terjadi beberapa kali bentrokan antara kelompok pemberontak Houthi dengan pasukan pro-pemerintah. Bentrok terjadi pula antara kelompok Houthi dan militan pro-pemerintah Yaman. Dilaporkan ada beberapa insiden yang menargetkan warga sipil, termasuk anak-anak oleh para penembak jitu kelompok Houthi.