Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Selasa 17 Desember 2024 diawali oleh laporan Bashar al Assad mengirim uang tunai sebesar US$ 250 juta ke Rusia pada 2018 hingga 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara di urutan kedua, Presiden Suriah yang terguling, Bashar Al Assad, mengeluarkan pernyataan pertamanya sejak dilengserkan dari kekuasaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun di urutan ketiga, Beijing mengeksekusi mati mantan sekertaris Partai Komunis Cina Li Jianping yang didakwa melakukan tindak kejahatan korupsi lebih dari 3 miliar yuan (Rp6,6 triliun).
Berikut berita Top 3 Dunia selengkapnya.
1. Bashar Al Assad Angkut Uang Tunai Rp 4 Triliun dari Suriah ke Rusia
Bank sentral Suriah mengirim uang tunai sebesar US$ 250 juta ke Rusia pada 2018 hingga 2019. Saat itu eks Presiden Suriah Bashar al-Assad sangat bergantung pada dukungan militer Rusia, menurut laporan Financial Times seperti dilansir dari The Moscow Times.
Dari Maret 2018 hingga September 2019, lebih dari 20 penerbangan dilaporkan tiba di Bandara Vnukovo Moskow dengan membawa total lebih dari US$ 250 juta. Pengiriman uang tunai, yang terdiri dari uang kertas pecahan US$ 100 dan uang kertas 500 euro, beratnya hampir dua metrik ton.
Baca berita selegkapnya di sini
2. Bashar Al Assad Buka Suara, Ceritakan Saat-saat Terakhir Sebelum Tinggalkan Suriah
Presiden Suriah yang terguling, Bashar Al Assad, mengeluarkan pernyataan pertamanya sejak dilengserkan dari kekuasaan. Ia mengatakan dievakuasi ke Rusia dari pangkalan Hmeimim pada 8 Desember 2024, saat pangkalan itu diserang pesawat tak berawak. Ia ke Hmeimim setelah meninggalkan Damaskus pagi itu ketika pejuang pemberontak mendekat.
Dilansir dari Reuters, pernyataan tertulisnya dipublikasikan di saluran Telegram kepresidenan Suriah pada 16 Desember 2024 dari Moskow. Ia mendapat suaka di Rusia.
Baca berita selengkapnya di sini
3. Beijing Eksekusi Mati Koruptor Mantan Sekertaris Partai Komunis Cina
Beijing mengeksekusi mati mantan sekertaris Partai Komunis Cina Li Jianping yang didakwa melakukan tindak kejahatan korupsi lebih dari 3 miliar yuan (Rp6,6 triliun). CCTV mewartakan kabar eksekusi mati ini disampaikan sumber dari pengadilan di North Inner Mongolia Autonomous. Beijing memberlakukan hukuman mati pada koruptor di Cina dalam upaya memberantas korupsi.
Li dinyatakan bersalah telah menerima suap, menyalah gunakan uang masyarakat dan berkolusi dengan sebuah sindikat kriminal. Li, 64 tahun, dijatuhi hukuman mati pada September 2022 setelah otoritas menemukan dia memanfaat statusnya sebagai PNS untuk menggelapkan uang. Pada Agustus 2024, banding yang diajukan Li dinyatakan kalah oleh pengadilan Mahkamah Agung Cina. Walhasil, hukuman mati dijalankan pada Selasa, 17 Desember 2024.
Baca berita selengkapnya di sini
THE MOSCOW TIMES | REUTERS | RT