Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel dikabarkan membakar Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara pada Senin, 21 Oktober 2024. Rumah Sakit Indonesia adalah satu dari tiga rumah sakit yang berfungsi sebagian dari 10 rumah sakit di wilayah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejarah Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Antara, Rumah Sakit Indonesia di Gaza dibangun pada 2011 melalui sumbangan dari Indonesia senilai 9 juta dolar AS. RS itu didanai oleh organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dari donasi masyarakat Indonesia.
RS Indonesia selesai dibangun dan kemudian diresmikan oleh Jusuf Kalla yang waktu itu Wakil Presiden Republik Indonesia pada 9 Januari 2016. Rumah sakit ini ketika itu menjadi yang pertama yang dibuka di Gaza dalam sepuluh tahun terakhir.
Rumah sakit berkapasitas 110 tempat tidur itu di antaranya menawarkan klinik rawat jalan, bedah umum dan ortopedik, serta perawatan paru. RS ini juga saat itu menjadi satu-satunya rumah sakit Gaza yang memiliki pemindai CT modern.
Tujuh tahun kemudian, perang Gaza yang pecah sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 memperburuk situasi kesehatan di Gaza. Ketika keadaan semakin buruk, hanya ada satu dua rumah sakit yang beroperasi di Gaza, termasuk RS Indonesia.
Dicurigai Israel sebagai tempat persembunyian Hamas
Pada November 2023, RS Indonesia pernah diserang. Sedikitnya 12 orang tewas. Dari cuplikan video viral yang dibenarkan geolokasi oleh media-media global seperti New York Times, belasan tank Israel berada hanya seratusan meter dari RS Indonesia.
Menurut staf medis di RS Indonesia di Gaza, lantai dua rumah sakit itu ditembaki artileri Israel, padahal di sana puluhan pasien tengah lelap tertidur. "Kacau, gelap dan kilatan api di lantai itu, membuat sulit sekali mengungsikan yang mati dan terluka," kata Mohamad, seorang perawat di RS Indonesia di Gaza, seperti dilaporkan AFP.
Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mengungkapkan di dalam RS Indonesia itu ada 700 orang luka-luka yang sedang dirawat dan sekitar 5.000 pengungsi.
"Jadi tidak ada alasan yang kuat bagi Israel untuk menyerang karena di dalam Rumah Sakit Indonesia terdiri dari pasien-pasien yang sedang dirawat," kata Sarbini dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, 20 November 2023.
SITA PLANASARI | ANTARA
Pilihan Editor: RS Indonesia di Gaza Utara Terancam Tutup karena Krisis BBM