Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Selamat jalan, Fiat

Libya menjual 15,19% saham fiat ke ifi & deutsche bank. diduga libya membutuhkan biaya ekstra, pendapatannya menurun. italia bebas bersikap terhadap qadhafi berpartisipasi dalam program perang bintang. (ln)

4 Oktober 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEJUTAN besar dari Turin, Italia. Libya menarik diri dari Fiat dengan menjual 15,19% saham yang dimilikinya kepada Deutsche Bank dan Instituto Finanziaro Industriale S.p.A. (IFI), Selasa pekan lalu. "Fiat lepas dari Qadhafi," tulis harian Il Giornale esok harinya Dari Roma PM Bettino Craxi menyatakan "rasa puas dan penghargaannya," sedangkan seorang pengamat menandaskan "Fiat sekarang bebas bertindak." Tidak cuma Fiat, pemerintah Italia juga terbebas dari kesulitan yang tiap kali timbul kalau mesti menentukan sikap terhadap Qadhafi. Saham Libya bukan saja membuat Roma "dicurigai" oleh AS tapi juga menempatkannya dalam posisi terjepit, misalnya tatkala berurusan dengan teroris. Pokoknya, serba salah. Sebenarnya keluarga Agnelli, pemilik IFI, sudah lama mencoba membeli saham Libya, terutama sejak ketegangan politik meningkat antara Italia dan Qadhafi. Tapi baru pekan lalu berhasil, dan seluruh transaksi mencapai US$ 3 milyar, delapan kali lipat dibanding 10 tahun lalu, ketika Libya membeli saham Fiat itu seharga US$ 400 juta. Dengan tersingkirnya Libya, terbukalah peluang bagi Fiat untuk berpartisipasi dalam Program Perang Bintang (SDI) yang digalakkan Presiden Reagan. Bahkan beberapa hari sebelum transaksi, Italia dan AS sudah menandatangani persetujuan yang meresmikan partisipasi Fiat dalam riset SDI. Mengapa Qadhafi menjual sahamnya yang sangat kontroversial itu? Kuat dugaan, Libya membutuhkan biaya ekstra, apalagi sejak penghasilannya anjlok sampai US$ 5 milyar, gara-gara harga minyak jatuh. Tentang ini Tripoli sama sekali tidak berkomentar, sementara saham Fiat menanjak di pasar bursa. Sesudah membeli saham Libya, keluarga Agnelli menguasai 42% saham Fiat (sebelumnya cuma 32%). Posisi Agnelli jadi lebih mantap, hingga kabarnya mereka mulai mengincar kerja sama dengan perusahaan mobil AS seperti Ford dan Chrysler. Tapi adalah Deutsche Bank yang mangaut keuntungan paling besar. Di samping memenangkan hak untuk menjual saham Libya yang 15,19% bank itu memperol laba US$ 84 juta hana untuk komisi sajawal tahun ini Deutsche Bank juga berjaya mengantungi hak untuk penjualan sahm Volkswagen senilai US$ 1,05 milyar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus