Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Suplai senjata Amerika Serikat yang ditujukan untuk membantu sekutu-sekutunya di Suriah, telah disalahgunakan. Senjata-senjata tersebut ditemukan dijual pada forum-forum online militan garis keras di wilayah utara Suriah, yang sekarang menjadi markas al-Qaeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Situs edition.cnn.com pada Selasa 20 Februari 2018 mewartakan sebuah senapan M16, ditawarkan kepada wartawan CNN secara online oleh seorang penduduk di kota Idlib melalui aplikasi pesan singkat Telegram. Pada senapan itu terdapat nomor seri pemasok yang menggambarkan senjata tersebut didanai oleh uang pajak AS untuk mengalahkan para ekstrimis di Suriah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ilustrasi senjata api. w-dog.net
Penjual senjata mengklaim senapan M16 tersebut milik AS, yang gagal disalurkan ke sekutu-sekutunya di Suriah. Senjata tersebut ditujukan untuk membantu menambah persenjataan para militan garis keras yang memerangi kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS) dan ektrimis lainnya di Suriah.
Dalam pesan Telegram, penjual tersebut menceritakan senjata yang hendak dijualnya berasal dari ‘Divisi 30’, sebuah divisi AS yang berupaya melatih dan mempersenjatai kelompok elit pemberontak Suriah yang menjadi sekutu AS dalam menghadapi ISIS dan musuh-musuh AS lainnya di Suriah.
Senapan M16 diproduksi oleh sebuah perusahaan di California selatan bernama FN Manufacture. Sejumlah ahli senjata mengatakan berdasarkan nomor serinya, senjata itu diyakini awalnya diberikan kepada pasukan militer Irak melalui sebuah program bantuan AS. Akan tetapi, pada 2014 senjata-senjata itu sudah berpindah tangan ke militan ISIS.