Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Dua remaja tanggung yang diringkus Tim Penjaga Gangguan dan Anti-Kerusuhan (Jaguar) Kepolisian Resor Kota Depok karena diduga jual senjata tajam akhirnya tidak ditahan aparat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
IB, 16 tahun, dan teman perempuannya, NZ, 17 tahun, langsung dipulangkan pihak berwajib setelah mendapat sanksi fisik dan dikenakan wajib lapor. “Masih di bawah umur jadi kami panggil orang tuanya dan kami kenakan wajib lapor,” kata Kepala Tim Jaguar Polresta Depok Iptu Winam Agus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
IB dan NZ diringkus Tim Jaguar saat hendak melakukan cash on delivery (COD) di Halte Universitas Indonesia (UI), Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat, Kamis, 8 Februari 2018, sekitar pukul 03.00. “Pelaku mengaku menjual celuritnya seharga Rp 580 ribu," kata Winam.
Menurut Winam, perdagangan senjata itu dilakukan antar-geng motor. “Masih diselidiki geng motornya,” ujarnya.
Penangkapan tersebut bermula saat Tim Jaguar mendapat info lewat Instagram bahwa akan ada transaksi jual-beli senjata tajam di Halte UI. Dengan menyamar, Winam bersama anggotanya bergerak menuju Halte UI dan mendapati sepasang lelaki dan perempuan sedang duduk.
Awalnya, petugas tidak mengira bahwa merekalah penjual senjata tajam, yang hendak melakukan COD. Sebab, selain keduanya masih remaja, sang wanita, NZ, berpenampilan agamis dengan berhijab.
“Setelah diperiksa, dari tangan keduanya didapati sebuah senjata tajam jenis celurit berukuran besar, hampir satu meter, di dalam tas,” ucap Winam.
Winam menuturkan sepasang remaja itu mengaku merupakan bagian gangster asal Jakarta, Belgia (Belajar Gila) Jakarta. Kelompok tersebut disinyalir sudah beberapa kali menjual senjata tajam ke remaja lain, yang akan digunakan untuk tawuran atau tindak pidana lain.
"Untuk yang remaja pria, yakni IB, mengaku tinggal di Jalan Lebak Sari, Jagakarsa, Jakarta Selatan, dan yang remaja perempuan NZ (adalah) warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan," tutur Winam mengenai dua remaja pelaku jual senjata tajam itu.