Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sergei Lavrov Curiga Israel sedang Pembersihan Etnis di Gaza

Sergei Lavrov mengungkap pandangan bahwa rencana Israel menyerang warga Palestina di Rafah bisa berubah menjadi pembersihan etnis.

3 Maret 2024 | 18.00 WIB

Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov. REUTERS/Sergei Karpukhin
Perbesar
Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov. REUTERS/Sergei Karpukhin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Sabtu, 2 Maret 2024, mengungkap pandangan bahwa rencana Israel menyerang warga Palestina di Rafah bisa berubah menjadi sebuah pembersihan etnis. Tragedi sesungguhnya sedang terjadi di Gaza yang sinyal berakhirnya perang belum terlihat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurutnya, ada banyak inisiatif untuk gencatan senjata dan jeda kemanusiaan. Namun pernyataan dari para pemimpin Israel memperlihatkan tujuan mereka untuk membersihkan Gaza hingga tuntas dan menyingkirkan Hamas, tidak berubah. 

"Bahkan perwakilan negara-negara Barat pun bingung bagaimana menyingkirkan Hamas bisa dilakukan sampai 100 persen. Namun para jenderal di militer Israel dan kementeriannya mengatakan semua orang di Gaza adalah Hamas. Hal ini diperlukan untuk menghancurkan seluruh penduduk Gaza," kata Lavrov. 

Moskow sangat waswas dengan rencana-rencana Israel yang ingin melakukan sebuah operasi militer di Rafah. Sebanyak dua pertiga warga Gaza berlindung di Kota Rafah dari kekerasan. 

Jika operasi militer di Rafah dimulai, maka Mesir akan kebanjiran pengungsi dan warga Mesir menyatakan hal ini tak dapat diterima. Maka, jelaslah ini adalah fakta terhadap pembersihan etnis.

Israel telah melancarkan sebuah serangan militer mematikan ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 melawan Hamas. Tel Aviv mengklaim serangan Hamas menewaskan setidaknya dari 1.200 orang. 

Setidaknya 30.320 warga Palestina tewas setelah serangan 7 Oktober 2023 dan melukai 71.533 orang. Serangan Israel juga menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan bahan kebutuhan pokok. Israel memberlakukan blokade hingga melumpuhkan Jalur Gaza dan membuat warga di sana, khususnya wilayah utara kelaparan akut. 

Sumber : middle east monitor

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus