SUDAH sebulan Undang-Undang Darurat dicabut di Polandia.
Pemerintahan Jaruzelski tampaknya berhasil memadamkan kerusuhan
antipemerintah. "Tapi masih banyak yang akan terjadi di negeri
ini," kata Lech Walesa, pemimpin serikat buruh bebas Solidaritas
yang terlarang itu.
Di Danau Halin yang senyap, 9 km dari Sobowo, dusun kelahirannya
Walesa yang tengah mengail ditemui wartawan Gamma Jacek E.
Palkiewicz akhir Juli. Dua hari mereka berbincang-bincang, lolos
dari pengawasan polisi yang terus menguntiti Walesa. Awal bulan
ini Walesa kembali masuk bekerja di galangan kapal Lenin di
Gdansk. Petikan percakapan mereka:
Mungkinkah Solidaritas hidup kembali? Bagaimana dengan Anda
sendiri?
Prinsip-prinsip kami abadi. Selama tidak ada kesepakatan antara
rakyat Polandia dan penguasa militer, Solidaritas tetap
diperlukan. Saya sendiri selalu siap. Tapi saya tidak mau jatuh
di ronde pertama. Saya lebih suka mengorganisasikan aksi di
tingkat regional. Aksi di tingkat nasional cenderung mengundang
risiko, dan dengan sendirinya lebih lemah.
Para anggota Solidaritas yang mengungsi ke Barat berusaha
meyakinkan setiap orang untuk memboikot Polandia secara ekonomi.
Apa pendapat Anda?
Sebetulnya bukan urusan saya. Tetapi, perdagangan antarnegara
haruslah saling menguntungkan. Hingga 1980 Polandia bukanlah
teman dagang yang menguntungkan di pasar internasional. Hingga
kini keadaan belum berubah banyak. Selama 18 bulan terakhir
Pemerintah Polandia tidak bisa mengajak rakyat bekerja lebih
keras. Soalnya, bekerja keras atau tidak, penghasilan tetap
sama. Jadi, untuk apa membanting tulang?
Tapi tidakkah Anda merasa sedang dikucilkan dari kehidupan
politik?
Pemerintah Polandia ingin memandang saya sebagai penduduk biasa.
Tapi dalam kenyataannya, saya tidak mendapat perlakuan biasa.
Polisi senantiasa mengendus-endus di sekitar saya. Konyol, kan?
Apa hasil kunjungan Paus terakhir ke negeri ini?
Paus menjenguk kami, membangkitkan moral kami, dan berusaha
membina kerja sama antara gereja dan pemerintah di Polandia.
Itulah sikap (almarhum) Kardinal Wyszynski dan para wali gereja
yang lain, yang memberikan gereja Polandia kekuasaan yang
dinikmatinya hingga sekarang. Kehadiran Paus saja sudah
membangkitkan moral kami, dan menghidupkan kami kembali.
Apa pendapat Anda tentang pencabutan UU Darurat?
Peraturan yang baru lebih keras. Tetapi mungkin terlalu cepat
untuk mengatakan sesuatu sekarang ini. UU Darurat (diumumkan PM
Wojciech Jaruzelski Desember 1981 -- red.) memang terlalu lama
diberlakukan. Dan kini kita sedang berhadapan dengan keadaan
ekonomi yang remuk redam.
Pemerintah sudah mengampuni tokoh-tokoh Solidaritas. Bagaimana
kira-kira sikap Bujak?
Amnesti itu memang menggembirakan banyak orang. Tapi tidak untuk
Zbigniew Bujak (pemimpin gerakan bawah tanah Solidaritas). Saya
tidak berpikir bahwa Bujak menghentikan perjuangannya.
Bila terbentuk koalisi antara Partai Komunis Polandia,
partai-partai yang lain, dan wakil Solidaritas, maukah Anda
mendapat peranan penting?
Jika impian itu menadi kenyataan, ha ha ha, kita akan
membicarakannya lagi. Sekarang ini hanya dua hal yang sangat
penting: kebebasan, dan demokrasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini