TANPA dukungan Indira Gandhi, suatu pemerintahan India kini
ternyata tidak bisa bertahan. Malah kabinet Charan Singh
dianggap dijegal oleh Ny. Gandhi yang kembali menjadi kekuatan
politik.
PM Charan Singh hari Senin itu (20 Agustus) menyatakan menarik
diri --hanya beberapa jam sebelum Lok Sabha (parlemen) memungut
suara untuk mosi kepercayaan. Singh sudah menghitung jumlah
pendukungnya tidak akan cukup untuk menggolkan mosi tadi.
Bersikap mundur sebelum pemungutan suara itu juga dialami oleh
PM Morarji Desai Juli lalu.
Cuma 24 hari usia kabinet Singh. Belum pernah terjadi sesingkat
itu usia kabinet dalam sejarah India merdeka. Dari semula para
pengamat politik di New Delhi sudah meramalkan Singh akan goyah
di Lok Sabha. Bahkan ia ditertawakan karena inilah pertama kali
kabinet dilantik dengan dukungan minoritas. Namun tadinya ia
berharap untuk mendapat dukungan dari kedua kelompok partai
Congres, termasuk yang dipimpin Ny. Gandhi dan Ny. Gandhi
membiarkan harapan itu berkembang, sementara berusaha merebut
konsesi politik.
Ternyata tawar-menawar itu memuaskannya. Dan beberapa jam
sebelum Lok Sabha memulai sidang yang menentukan itu, Ny. Gandhi
mengumumkan partainya, Congress I (75 suara), tidak akan
mendukung PM Singh.
Singh, setelah menarik diri, menerangkan pada pers bahwa Ny.
Gandhi telah melakukan 'pemerasan' politik. Antara lain pihak
Gandhi, demikian kisah Singh, meminta supaya pemerintahannya
nanti menghentikan semua pemeriksaan pengadilan terhadap Sanjay
Gandhi. Ini ditolak karena ada "sesuatu lebih bernilai buat saya
daripada hanya sekedar kedudukan perdana menteri," kata Singh.
Ny. Gandhi maupun puteranya, Sanjay, telah menjadi bulan-bulanan
perkara pengadilan selama pemerintahan Desai yang membangkitkan
kembali tuntutan atas kejadian selama pemerintahan Gandhi dalam
'keadaan darurat'.
Sesudah pengalaman Singh, siapa pun formatur baru akan
disangsikan kekuatannya di Lok Sabha. Ketika laporan ini dibuat,
Presiden Neelam Sanjiva Reddy menghadapi tuntutan supaya
pemilihan umum, walaupun belum tiba waktunya, diadakan segera.
Suatu hasil angket di India menunjukkan popularitas Ny. Gandhi
masih lebih tinggi ketimbang pemimpin lainnya. Juga ada pemilu,
Ny. Gandhi mungkin sukar ditandingi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini