Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Supaya dunia kita lihat

Wawancara tempo dengan wakil presiden adam malik mengenai sikap & peranan yang akan dilakukan indonesia dalam ktt havana, yang akan berlangsung 3-7 sep'79. (ln)

1 September 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEPERTI pada beberapa KTT non-blok sebelumnya, delegasi RI ke Havana tidak akan dipimpim oleh Presiden Soeharto. Pekan lalu Fikri Jufri dan Susanto Pudjomartono dari TEMPO menemui Wapres Adam Malik yang akan memimpin delegasi RI. Kutipan dari wawancara itu: Bagaimana sikap Indonesia dalam KTT Havana? Sebagai salah satu pendiri, Indonsia tidak pernah absen dalam gerakan non-blok. Keadaan dunia sekarang sangat campur aduk. Kita tidak boleh meninggalkan peranan kita. Tidak bisa kita biarkan non-blok hanyut begitu saja. Lalu peranan apa yang akan dilakukan Indonesia? Kita ingin membawa non-blok ke arah cita-cita semula, cita kemanusiaan yang lebih baik dan berusaha menciptakan perdamaian yang betul-betul di antara umat manush. Kita tidak menghendaki blok-blok dan untuk mencapai itu. Kita sadar usaha itu tidak mudah tapi kita tidak boleh mandeg. Kita harus mencari jalan keluar. Non-blok harus menciptakan solidaritas yang kuat dan nyata. Contohnya? Misalnya kita mcmbeli komoditi dari sesama anggota yang miskin. Masalah apa yang bisa merupakan pengganjal dalam KTT nanti? Ada beberapa. Misalnya Kambodia. Asean berprinsip selama dalam suatu negara ada suatu pemerintahan yang sudah kita akui kita tidak akan mengakui pemerintahan Pol Pot. Blok Set tentu akan menentang. Tetapi kana yang kita kemukakan adalah soal prinsip, saya kira tidak akan sulit pemecahannya. Misalnya bisa kita katakan andaikata besok tidak ada lagi pemerintahan lama, otomatis kita akan mengakui pemerintahan yang ada. Formula kita: selama ada dua pemerintah di sana biarkan masing-masing berbicara dalam KTT, tapi kosongkanlah kursi Kambodia. Jadi kedua pihak puas, semua mendengar apa yang ingin mereka keluarkan. Sedang non-blok tidak pecah. Dan baik pemerintah Pol Pot maupun Heng Samrin kan dua-duanya sudah diundang hadir. Yang saya khawatirkan kalau Sihanouk datang, bisa dikerubuti dia nanti. Bagaimana dengan usaha untuk mengucilkan Mesir? Presiden Tito sudah menolak setia usaha untuk mengucilkan Mesir. Yang menjadi masalah jadinya ialah bagaimana bisa memuaskan kelompok yang radikal menentang Mesir. Masalah lainnya? Yang sulit bila timbul kecam!ln dari beberapa negara Afrika pada tuan rumah Kuba yang pernah mengirim pasukannya ke Afrika. Kita harus menenteramkan kelompok ini agar jangan menimbulkan soal ini dalam KTT karena persoalannya sudah lampau. Pasukan Kuba kan sudah tidak ada lagi di sana. Hanya untuk memuaskan mereka, kita harus menekankan lagi (lewat) suatu pcrnyataan bahwa tidak boleh ada lagi .ampur tangan di negara-negara sesama anggota--apapun yang terjadi--sebab itu bisa menimbulkan perpecahan. Kalaupun akan memberi bantuan itu harus disetujui sebelumnya oleh nonblok. Apakah masalah Timor Timur bisa muncul lagi dalam KTT Havana? Saya kira tidak, karena dalam pert(muan Kolombo (pertemuan tingkat nenteri Biro Koordinasi Negara-negara Non-Blok awal Juni lalu--Red) masalah itu sudah tidak ada lagi. Jadi secara proseduril sudah tidak ada persoalan. Tapi karena asas non-blok adalah kebebasan, bisa saja soal itu muncul. Namun tuan rumah bisa secara taktis menjawab bahwa soal itu tidak menjadi acara sidang. Apakah bisa dikatakan gerakan non-blok terpecah dalam beberapa blok. Saya belum berani mengatakannya. Tapi terpecah dalam beberapa pemikiran yang sempit karena ada kepentingan masing-masing. Mengapa dalam forum Unctad yang menitik beratkan pada ekonomi Indonesia memainkan peranan aktif sedang dalam non-blok yang lebih politis Indonesia kurang bergairah? Ya, itulah yang harus kita seimbangkan. Politik dan ekonomi harus sejalan, tidak mungkin kita pisahkan. Itu akan kita tegaskan dalam KTT nanti. Jadi apakah non-blok itu masih relevan ? Menurut saya, itu masih perlu sekali terutama selama belum bisa diciptakan tata ekonomi baru. Non-blok sebagai forum untuk memperjuangkan itu. Yang pehting bagaimana supaya dunia mempedulikan kita. Banyak ruangan yang bisa diisi non-blok. Kepentingan nasional bisa digabungkan. Dorongan kebutuhan untuk itu sekarang memang belum begitu terasa. Selama ini non-blok lebih banyak bergerak di bidang politik, belum di bidang ekonomi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus