Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Singapura dan Malaysia membeli obat Covid-19 buatan Merck. Perusahaan farmasi tersebut mengumumkan kesepakatan telah diteken dengan dua negara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Kesehatan Singapura mengkonfirmasi kesepakatan itu meskipun menolak menyebutkan jumlah dosis yang dibeli. Kementerian mengatakan molnupiravir akan tersedia di Singapura setelah Merck menyerahkan data ke Health Sciences Authority (HSA). Setelah itu molnupiravir akan mendapat otorisasi untuk digunakan di Singapura.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Penambahan molnupiravir ke portofolio terapi COVID-19 menunjukkan bahwa kami memiliki berbagai pilihan pengobatan untuk kelompok pasien yang berbeda,” kata kementerian itu kepada Reuters melalui email. Tidak ada uji klinis molnupiravir di Singapura.
Malaysia juga telah mencapai kesepakatan dengan Merck untuk membeli 150.000 paket pil antivirus eksperimentalnya. Dengan kesepakatan tersebut, Merck menjamin pasokan untuk Malaysia.
Molnupiravir akan menjadi obat antivirus oral pertama untuk COVID-19 jika mendapat persetujuan. Obat ini disebut dapat mengurangi separuh kematian akibat virus Covid-19.
Selain Singapura dan Malaysia, obat Covid-19 buatan Merck ini juga dipesan di Korea Selatan dan Australia. Taiwan dan Thailand juga sedang dalam pembicaraan dengan Merck.
Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan pemerintah telah menandatangani surat perjanjian untuk pembelian obat Covid-19 dengan Merck pada hari Kamis.
"Keputusan ini dibuat saat kami bersiap untuk transisi ke fase endemik, di mana kami dapat hidup berdampingan dengan menambahkan perawatan inovatif baru sebagai senjata untuk melawan Covid-19. selain vaksinasi dan tindakan kesehatan masyarakat lainnya," kata Khairy dalam sebuah pernyataan.
Baca: AstraZeneca Temukan Obat Antibodi Cegah Covid-19, Bedanya dengan Vaksin?
REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA