Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Singapura akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menerima vaksin pneumokokus 20-valen (PCV20) baru dari Pfizer setelah mendapat persetujuan dari Health Sciences Authority (HSA). Raksasa farmasi itu mengumumkannya pada Sabtu, 18 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir CNA, vaksin yang dipasarkan dengan merek Apexxnar itu telah disetujui untuk imunisasi aktif bagi individu berusia 18 tahun ke atas. Vaksin itu akan memberikan perlindungan terhadap penyakit pneumokokus invasif dan pneumonia yang disebabkan oleh 20 serotipe Streptococcus pneumoniae (pneumococcus). Menurut Pfizer, itu juga mengandung cakupan serotipe terluas dari semua vaksin konjugasi yang tersedia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pneumonia adalah penyebab utama kematian ketiga—lebih dari 4.000 kematian setiap tahun—dan penyebab paling umum keempat rawat inap di Singapura.
Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, infeksi pneumokokus adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, infeksi aliran darah, dan penyakit lain yang mengancam jiwa. PCV20 akan mencakup tujuh serotipe bakteri lebih banyak daripada PCV13, yang juga diproduksi oleh Pfizer dan saat ini tersedia di Singapura, bersama dengan vaksin pneumokokus lainnya, PPSV23 yang diproduksi Merck.
Persetujuan PCV20 ini sejalan dengan inisiatif Singapore's Healthier SG yang berfokus pada peningkatan kesehatan dan kualitas hidup penduduk melalui perawatan pencegahan proaktif, skrining rutin, dan vaksinasi yang direkomendasikan.
“Terlepas dari keparahan dan beban populasi, kesadaran seputar penyakit pneumokokus dan penggunaan vaksin di Singapura masih relatif rendah,” kata Dr. Leong Hoe Nam, spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena.
“Dengan persetujuan terhadap Apexxnar, dan sejalan dengan inisiatif Singapore's Healthier SG, kami mendorong semua orang dewasa untuk mengambil langkah proaktif menuju perawatan pencegahan dan memvaksinasi penyakit ini.”
CNA