Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Staf Voice of America (VOA) mengajukan gugatan terhadap anggota pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyusul penghentian pendanaan oleh AS. Para staf itu menuding pemerintah Trump menutup media tersebut secara ilegal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gugatan yang diajukan enam jurnalis VOA itu mencakup mantan kepala departemen yang meliput Gedung Putih, seperti dikutip dari pemberitaan tersebut. Dilansir Reuters, gugatan itu diajukan ke pengadilan New York pada Jumat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para penggugat menuntut agar media tersebut dapat kembali beropeasi, menyatakan bahwa keputusan pemerintahan Trump diduga bertentangan dengan hukum federal AS.
Sebelumnya, Trump telah menandatangani perintah eksekutif tentang pengurangan fungsi dan tugas beberapa departemen semaksimal mungkin guna memerangi birokrasi, termasuk Badan Media Global AS (USAGM).
Lembaga ini mengendalikan Radio Free Europe/Radio Liberty (yang dikenal di Rusia sebagai media agen asing sekaligus organisasi yang tak diinginkan) dan juga VOA.
Berdasarkan keputusan Trump, sejumlah organisasi pemerintah harus mengurangi fungsi dan tugas pegawai mereka seminimal mungkin yang telah ditetapkan oleh hukum AS.
Badan Media Global AS, penjabat direktur Victor Morales dan penasihat khusus Kari Lake yang ditunjuk Trump, memecat lebih dari 1.300 karyawan VOA dan memotong pendanaan untuk beberapa layanan berita pada 15 Maret.
Tindakan itu melanggar Amendemen Pertama dan undang-undang yang digunakan Kongres untuk mengizinkan dan mendanai VOA, menurut pengaduan yang diajukan di pengadilan federal New York.
"Di banyak bagian dunia, sumber penting berita objektif telah hilang dan hanya media berita yang disponsori negara yang disensor yang tersisa untuk mengisi kekosongan," tulis penggugat.
Badan Media Global AS tidak segera menanggapi permintaan komentar pada 21 Maret malam.
Sejak didirikan untuk memerangi propaganda Nazi pada puncak Perang Dunia II, VOA tumbuh menjadi media internasional, beroperasi dalam lebih dari 40 bahasa secara online, di radio dan televisi, menyebarkan narasi berita AS ke negara-negara yang tidak memiliki pers bebas.
Pemotongan itu adalah bagian dari efisiensi anggaran besar-besaran oleh Presiden Donald Trump dan miliarder Elon Musk untuk mengecilkan pemerintah federal. Mereka mengklaim pemerintahan federal membuang-buang uang pembayar pajak AS untuk tujuan yang tidak sejalan dengan kepentingan AS.
Pilihan Editor: Trump Mulai PHK Massal Karyawan Voice of America