Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sukses seorang bekas nazi

Kurt waldheim, eks sekjen pbb, menang suara tapi tak sampai 50%. pemilu diulang sampai awal juni nanti. meski ia diribuntukan pernah menjadi perwira nazi, tapi tak mempengaruhi rakyat yang mau memilihnya.

10 Mei 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERTAHUN-tahun lamanya orang tak peduli siapa yang bakal jadi presiden Austria. Tapi kali ini tidak. Akhir pekan lalu dunia internasional menyimak siapa yang bakal memenangkan kursi ini - yang sebenarnya cuma jabatan upacara - ketika rakyat Austria pergi ke kotak pemilihan. Maklum: Kurt Waldheim, bekas Sekretaris Jenderal PBB, adalah salah seorang calon kuat. Orang dengan nama internasional ini ternyata dulu seorang perwira dalam tentara Nazi, yang pemimpinnya telah dikutuk sebagai penjahat perang Eropa. Belum jelas benar apakah bukti keterlibatan Waldheim dalam masa silam yang hitam sekitar 40 tahun yang lalu itu menghalang-halanginya untuk menang ketika hasil pemilihan dihitung Ahad yang lalu. Ia dapat 49,64% dari suara yang masuk. Menurut undang-undang pemilu yang berlaku, dibutuhkan 50% suara untuk bisa menang. Itu berarti Waldheim harus menunggu pemungutan suara yang kedua awal Juni nanti. Sebab lawannya yang terkuat, Kurst Steyrer, seorang bekas menteri kesehatan dari Partai Sosialis, juga tak berhasil banyak. Bahkan, seperti sudah diperkirakan, posisinya lebih jelek: Steyrer cuma dapat 43,66% suara. Tak heran bila Waldheim gembira dengan hasil pemilu ini. "Saya anggap ini suatu sukses besar," katanya. Bahwa dia hampir saja menang memang agak mengherankan para pengamat luar tentang sikap rakyat Austria. Bagaimana sebagian besar mereka mendukung seorang yang bukan saja punya masa silam yang seperti itu, tapi juga, selama ini, mencoba menutup-nutupinya? Tapi rakyat Austria tampaknya merasa, mereka punya hak untuk menilai Waldheim lebih dari orang lain, terutama bila "orang lain" itu Kongres Yahudi se-Dunia yang berpusat di New York. Kongres ini memang paling gencar mengungkapkan dokumen tentang masa silam Waldheim sebagai perwira Nazi yang ikut bertanggung jawab dalam operasi pasukan Jerman di masa perang yang lalu di Yugoslavia, dan Yunani, di bawah Jenderal Alexander Lohr. Waktu itu Lohr mengirim 40 ribu orang Yahudi ke kamp kerja paksa dan kematian. Ketika Jerman kalah, Lohr dihukum mati sebagai penjahat perang. Waldheim, seorang letnan waktu itu, tak disebut-sebut. Sampai akhirnya di tahun 1986 ini. Toh rakyat Austria tak ingin melemparkan dia. Negeri kelahiran Hitler ini - seraya tak mengacuhkan suara kaum cendekiawannya sendiri tentang hitamnya Waldheim - tampaknya tak ingin dibebani dosa masa lalu. Seperti dikatakan Presiden Kirschlager seorang bekas hakim yang masa jabatannya sebagai kepala negara akan segera berakhir, "Semua bangsa harus berhati-hati dalam menetapkan dosa. Tak ada bangsa Eropa, juga Amerika, yang dapat mengatasi benar masa lampaunya."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus