Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah proyek pembangunan konstruksi gedung berlantai 50 di Lengkok Lembah Permai, Tanjung Bungah, Malaysia, runtuh setelah tanah yang menopang bangunan tersebut longsor, Sabtu pagi waktu setempat, 21 Oktober 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Insiden tersebut, menurut laporan sejumlah media Malaysia, mengakibatkan sedikitnya 15 orang terkubur dalam tanah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada 15 orang terperangkap di dalam tanah tersebut," kata seorang petugas pemadam kebakaran yang turut mencari para korban.
Menurut siaran pers yang disampaikan KJRI Penang kepada Tempo, pihaknya sedang menangani dua korban tewas asal Indonesia.Suasana pencarian korban tanah longsor di lokasi konstruksi di Tanjung Bungah, Malaysia, 22 Oktober 2017. REUTERS/Lai Seng Sin
"Kedua korban tewas itu adalah Hosrin dan Erwin berasal dari Dawang, Tambak, Gresik, Jawa Timur," bunyi siara pers KJRI Penang.
Neni Kurniati, Pejabat Fungsi Konsuler KJRI Penang, menerangkan, jenazah Hosrin berhasil dievakuasi pada pukul 23.00 adapun mayat Erwin dievakuasi oleh petugas pada pukul 02.00 dini hari.
"Keduanya bekerja di syarikat Choong Cons Penang. Sdn. Bhd.," bunyi siaran pers KJRI Penang.
Selain menewaskan dua warga Indonesia, tanah longsor yang menghantam konstruksi bangunan tersebut juga mencabut nyawa karyawan dari Cina, Bangladesh, Pakistan dan Rohingnya Myanmar.
Rencanaya, jenazah Hosrin yang saat ini masih berada di General Hospital Pulau Penang itu akan dipulangkan oleh keluarganya ke Gresik, Jawa Timur. Sedangkan jenazah Erwin dikebumikan di Kuala Lumpur, Malaysia.
NEW STRAITS TIMES | CHOIRUL AMINUDDIN