Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tankernya Dibajak Iran, Korea Selatan Terjunkan Pasukan Anti Bajak Laut

Pemerintah Korea Selatan menernjunkan pasukan anti bajak laut untuk merebut kembali tanker mereka yang dibajak di terusan Hormuz

6 Januari 2021 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Selatan menernjunkan pasukan anti bajak laut untuk merebut kembali tanker mereka yang dirampas di Selat Hormuz, kawasan Teluk. Dikutip dari CNN, pasukan tersebut telah berada di kapal tanker sejak Selasa kemarin untuk menjalankan tugasnya menyelamatkan para awal kapal. Sejauh ini, pembajak kapal diketahui adalah otoritas Iran.

"Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Iran di Tehran sembari mencoba untuk menyelamatkan para penumpang dan awak kapal tanker tersebut," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Choi Young-sam, Rabu, 6 Januari 2021.

Diberitakan sebelumnya, kapal tanker Korea Selatan yang bernama Hankuk Chemi telah dibajak sejak Senin kemarin oleh otoritas Iran. Di dalamnya terdapat 20 awak dan penumpang yang lima di antaranya adalah warga Korea Selatan.

Tak lama setelah kapal dibajak, jalur komunikasi diputus atau dibatasi. Hal itu membuat Pemerintah Korea Selatan sulit memantau bagaimana kondisi para tawanan di dalam kapal. Tak ingin mengambil resiko, Korea Selatan kemudian menerjunkan pasukan anti bajak lautnya yang dikenal sebagai Cheonghae Unit. Unit itu dibentuk tahun 2009 untuk menjaga operasional kapal di kawasan rawan.

Iran, sejauh ini, tidak membantah bahwa aparat mereka telah berada di dalam kapal Hankuk Chemi. Namun, mereka ogah dinyatakan mencoba membajak kapal tersebut. Mereka mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah mencegah pencemaran dan polusi di sekitar kawasan Teluk oleh Hankuk Chemi.

"Kapal ini kami tahan karena telah menciptakan polisi alam dan kimiawi di Teluk Persia," ujar perwakilan Islamic Revolutionary Guard Corps, dikutip dari CNN.

Berbeda dengan pernyataan Islamic Revolutionary Guard Corps, juru bicara Pemerintah Iran Ali Rabiei mengatakan ada motif politik di balik pembajakan kapal itu. Ia berkata, Iran ingin mendesak Korea Selatan untuk membuka akses ke rekening pemerintah yang selama ini dibekukan. Nilainya ditaksir US$7 miliar.

"Kami berharap Korea Selatan bisa segera membuka akses ke uang yang dibekukan itu sesegera mungkin," ujar Ali Rabiei.

"Kami sudah terbiasa dituduh yang tidak-tidak. Pembajakan, jika benar ada, adalah salah Korea Selatan sendiri karena menahan dana US$7 miliar tersebut di mana merupakan hak serta milik kami," ujar Ali Rebiei menegaskan.

ISTMAN MP | CNN | REUTERS

https://edition.cnn.com/2021/01/05/asia/south-korea-anti-piracy-unit-iran-ship-seized-intl-hnk-mil/index.html

https://www.reuters.com/article/us-iran-tanker/iran-denies-seized-korean-ship-and-crew-are-being-held-as-hostages-idUSKBN29A0C0?il=0

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus