Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tentara Amerika dan Irak Terluka dalam Serangan Militan

Tentara Amerika Serikat dan Irak dalam serangan balasan yang dilakukan kelompok garis keras di Irak. Irak menyayangkan kejadian ini.

15 Maret 2020 | 12.03 WIB

Tiga tentara Amerika dan beberapa tentara Irak terluka dalam serangan yang dilakukan militan garis keras di Irak. Sumber: Middle East Monitor
Perbesar
Tiga tentara Amerika dan beberapa tentara Irak terluka dalam serangan yang dilakukan militan garis keras di Irak. Sumber: Middle East Monitor

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga tentara Amerika Serikat dan beberapa pasukan militer Irak terluka akibat serangan roket yang terjadi dalam sepekan terakhir. Serangan ini telah meningkatkan ketegangan kemungkinan serangan balasan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Komando Operasi Bersama Irak mengatakan sekitar 33 roket ditembakkan ke dekat pangkalan militer di Taji, Irak, yang merupakan rumah bagi tentara koalisi Amerika Serikat. Militer Irak menemukan tujuh peluncur roket dan 24 butir roket yang belum diluncurkan di area Abu Izam, Irak.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

 Kamp militer Taji, Baghdad, Irak.[Sputnik]

Angkatan Bersenjata Irak mengatakan tujuh tentara dari Angkatan Udara Irak dalam kondisi kritis. Dua dari tiga tentara Amerika Serikat mengalami luka serius dan sekarang dirawat di sebuah rumah sakit militer di Baghdad. 

Situs uk.reuters.com mewartakan Juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman, menolak berspekulasi atas kemungkinan dilakukannya serangan balasan oleh Amerika Serikat. Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper memperingatkan bahwa pasukan militer Amerika Serikat tidak boleh diserang. Sebab semuanya akan diperhitungkan. 

Serangan roket yang melukai tentara Amerika Serikat dan Irak diduga dilakukan oleh militan garis keras Kataib Hezbollah. Serangan roket itu diluncurkan berselang dua hari setelah Amerika Serikat meluncurkan serangan udara balasan yang ditujukan agar militan itu menghentikan serangan-serangan mereka. Akan tetapi, serangan Amerika Serikat itu bukan hanya dianggap gagal meredam serangan kelompok radikal, namun juga diprotes oleh Pemerintah Irak, khususnya setelah beberapa tentara Iran gugur dalam serangan itu. 

Data Pemerintah Irak mencatat tiga tentara Irak gugur, dua aparat kepolisian dan satu warga sipil Irak. Tidak ada militan yang tewas dalam serangan Amerika Serikat, dimana Bagdad pun mengecam kekerasan di tanah kedaulatan mereka dan menewaskan pasukan militer mereka.      

Angkatan Bersenjata Irak pada Sabtu, 14 Maret 2020 mengatakan baik pasukan Amerika Serikat maupun militer dari negara asing lainnya seharusnya menggunakan serangan yang terakhir ini sebagai dasar untuk tidak lagi melakukan serangan militer tanpa persetujuan Pemerintah Irak. Jika hal ini terulang kembali, maka Irak tanpa ragu akan menjalankan resolusi parlemen untuk mengeluarkan militer asing dari tanah mereka. 

Terkait serangan ini, Pentagon mengatakan otoritas keamanan Irak sudah menahan orang yang diduga terlibat dalam penyerangan. Amerika Serikat pun sudah membantu melakukan investigasi atas serangan ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus