Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mie instan Thailand meminta pemerintah untuk mengizinkan mereka menaikkan harga karena melonjaknya biaya produksi. Tuntutan ini berpotensi membuka jalan bagi kenaikan harga bahan pokok untuk pertama kalinya selama 14 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biaya produksi naik karena harga tepung terigu dan minyak sawit melonjak tajam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Secara regulasi, harga mie instan dan makanan pokok lainnya dikendalikan di bawah hukum Thailand. Lima produsen merek mie termasuk, Mama, Wai Wai dan Nisshin Jepang mengatakan mereka sedang mencari persetujuan dari Kementerian Perdagangan untuk menaikkan harga produk mereka.
Harga terkini mie instan di Thailand berkisar 6 baht (Rp 2,500). Para pembuat mie itu menuntut kenaikan menjadi 8 baht (Rp 3,300). Beberapa upaya sejumlah perusahaan mengajukan kenaikan harga, sebelumnya telah ditolak.
"Harga minyak telah meningkat pesat akibat konflik Rusia-Ukraina," kata Weera Napapruekchat, Wakil Presiden pabrik mie Wai Wai, Senin, 15 Agustus 2022.
Weera menyebutkan, beberapa produknya dijual rugi. Jika persetujuan tidak diberikan, dia berencana akan mengurangi penjualan di Thailand dan beralih ke pasar luar negeri yang telah menaikkan harganya.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Thailand Wattanasak Sur-iam dalam menyatakan, pemerintah akan mempertimbangkan proposal berdasarkan kasus per kasus dan solusi apa pun harus saling menguntungkan bagi konsumen dan produsen.
REUTERS