Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban tewas atau pun luka-luka dalam musibah gempa bumi di Haiti pada Sabtu, 14 Agustus 2021 pukul 8.30 pagi waktu setempat. Gempa bumi berkekuatan 7,2 skala richter yang mengguncang Haiti telah membuat gedung dan infrastruktur remuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktorat Perlindungan WNI dan BHI dari Kementerian Luar Negeri RI menjelaskan berdasarkan hasil pemantauan KBRI Havana, Kuba dan komunikasi dengan komunitas Indonesia, sejauh ini tidak terdapat WNI yang terkena dampak gempa. Tercatat ada 10 WNI di Haiti yang bekerja sebagai spa terapis di Ibu Kota Haiti, Port Au Prince.
Situasi kawasan Jeremie setelah gempa mengguncang Haiti pada 14 Agustus 2021. Gempa ini mengoyak Haiti, negara yang sudah lebih dulu terguncang oleh gejolak politik di dalam negeri. Twitter @JCOMHaiti / Social Media via REUTERS
Guncangan gempa bumi di Haiti terasa hingga ke beberapa negara sekitar seperti Jamaika dan Bahamas, yang juga wilayah kerja KBRI Havana. KBRI terus memantau kondisi setempat akibat gempa tersebut.
Sampai hari Minggu kemarin, 15 Agustus 2021, jumlah korban tewas dalam gempa bumi di Haiti setidaknya 304 orang. Sedangkan korban luka-luka sudah ratusan orang.
Gempa bumi berkekuatan 7,2 skala richter pada Sabtu kemarin, menghancurkan gereja-gereja, hotel, sekolah dan rumah-rumah warga. Lembaga Geological Survey Amerika Serikat mencatat gempa bumi terjadi di Kota Petit Trou de Nippes atau sekitar 150 kilometer wilayah barat Ibu Kota Port-au-Prince, dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa bumi kali ini lebih dahsyat dibanding gempa bumi 11 tahun silam yang berkekuatan 7 skala richter dan menewaskan puluhan ribu orang di Haiti.