Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - MER-C Indonesia dalam keterangan pers pada 8 Januari 2025, menjelaskan tentara Israel kembali menyerang area sekitar Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara pada Jumat, 3 Januari 2025. Mereka juga mengancam staf medis dan pasiennya, serta memerintahkan evakuasi segera. Namun begitu, staf Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara memilih bertahan meski tentara Israel melakukan pengepungan dan menyuruh angkat kaki segera.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tentara Penjajahan Israel mengirimkan seorang laki-laki, untuk memberi tahu kami yang sedang di Rumah Sakit Indonesia agar segera melakukan evakuasi. Kami menolak, karena kami punya pasien di sini, kami harus merawat mereka. Hari ini saya pergi ke Rumah Sakit Indonesia. Dan saya sekarang terjebak di Rumah Sakit Indonesia, saya tidak bisa pulang, karena ada serangan bom quadcopter,” kata salah seorang staf medis RS Indonesia melalui pesan suara, yang tidak dipublikasi identitasnya oleh MER-C Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sumber tersebut kemudian melakukan kontak dengan WHO dan Kementerian Kesehatan (MoH) untuk menjelaskan menolak untuk evakuasi karena Rumah Sakit Indonesia sedang punya pasien. Jika tentara Israel memaksa untuk evakuasi, tim medis di Rumah Sakit Indonesia membutuhkan ambulans untuk memindahkan pasien-pasien. Disebutkan pula, tentara Israel mengepung Rumah Sakit Indonesia dengan sekitar 10 tank, mengelilingi area seputar rumah sakit untungnya kemudian pergi.
Ia mengatakan, saat ini ada sembilan staf medis dan delapan pasien di RS Indonesia, satu di antaranya membutuhkan operasi plastik untuk cangkok kulit, ada juga yang membutuhkan operasi ortopedi dan pasien lainya dalam kondisi stabil.
“Saya baik-baik saja. Kami memiliki delapan pasien, mereka stabil. Kami memiliki sembilan staf medis di dalam rumah sakit, dan ada empat anak dan putra-putra rekan kami,” ujarnya.
Media Israel membantah adanya perintah evakuasi ini. Tapi kenyataan di lapangan, staf Rumah Sakit Indonesia mengatakan tentara Israel telah mengirim orang untuk memberi tahu mereka untuk segera angkat kaki dari rumah sakit. “Tapi di media sosial dan media militer Israel tetap membantahnya,” tutur staf medis tersebut.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini