Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

TomTom Traffic Index: London Termacet di Dunia, Jakarta Nomor Berapa?

TomTom Traffic Index kembali menerbitkan hasil survey kemacetan lalu lintas di kota-kota besar di dunia. Ada Jakarta.

11 Januari 2024 | 16.35 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Sejumlah pekerja menaiki bus yang berhenti di tengah kemacetan saat jam pulang kerja di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu 1 November 2023. Menurut laporan Tomtom Traffic Index, Jakarta berada di urutan ke-29 sebagai kota termacet di dunia yang berakibat pada aspek sosial, ekonomi, hingga kesehatan fisik dan mental seperti munculnya fenomena Traffic Stress Syndrome (TSS) atau kondisi stres seketika yang dialami seseorang saat terjebak kemacetan lalu lintas. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga spesialis teknologi geolokasi, TomTom, merilis TomTom Traffic Index edisi ke-13. Laporan tahun ini berisi data dan informasi mengenai tren lalu lintas di 387 kota di 55 kota negara sepanjang 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Indeks Lalu Lintas TomTom didasarkan pada data dari lebih dari 600 juta sistem navigasi dalam mobil dan ponsel pintar. Untuk setiap kota, TomTom menghitung waktu perjalanan rata-rata per mil dari waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jutaan mil perjalanan di seluruh jaringan pada tahun 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan oleh TomTom, London dan Dublin berada di urutan pertama dan kedua sebagai kota termacet di unia di antara 387 kota yang dianalisis dalam indeks lalu lintas. Rata-rata kecepatan maksimal di jam sibuk hanya 14 kilometer per jam di London, Inggris. Di Dublin, Irlandia, rata-rata kecepatan hanya 16 kilometer per jam.

Lalu bagaimana dengan Jakarta? Berdasarkan TomTom Traffic Index 2023, Jakarta menempati peringkat ke-30. Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk berkendara sejauh 10 kilometer di Jakarta adalah 23 menit. Sementara rata-rata kecepatan maksimal hanya 21 kilometer per jam. 

Di situsnya, TomTom menyatakan bahwa indeks lalu lintas yang ditampilkan berdasarkan hasil evaluasi 387 kota di 55 negara di 6 benua. Evaluasi mengacu pada waktu perjalanan rata-rata, biaya bahan bakar, dan emisi CO2, sehingga memberikan akses gratis ke informasi berkualitas tinggi dan berguna. 

“Dengan lebih dari separuh populasi dunia tinggal di wilayah perkotaan, kemacetan lalu lintas dan dampaknya terhadap ekonomi, ekologi, dan kesehatan telah menjadi masalah yang perlu segera diatasi," kata Ralf-Peter Schäfer, Wakil Presiden Lalu Lintas di TomTom. 

Dewi Rina Cahyani

Dewi Rina Cahyani

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus