Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Top 3 Dunia: Banjir di Malaysia hingga Jerman Menolak Didikte Rusia

Top 3 Dunia, 20 Desember 2021: Malaysia pilih rekrut tenaga kerja Bangladesh daripada RI, banjir di Malaysia, dan Jerman menolak didikte oleh Rusia.

21 Desember 2021 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara banjir yang melanda Shah Alam, Selangor, Malaysia, 19 Desember 2021. REUTERS/Ebrahim Harris

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler mancanegara sepanjang Senin, 20 Desember 2021, di antaranya Malaysia memutuskan merekrut tenaga kerja dari Bangladesh karena perundingan dengan Indonesia tidak membuahkan hasil, Banjir di Malaysia disebabkan oleh curah hujan yang terjadi seabad sekali, dan Jerman menolak didikte Rusia setelah meminta NATO menarik pasukan dari Eropa Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketiga berita internasional tersebut dirangkum dalam Top 3 Dunia.

1. Perundingan dengan Indonesia Alot, Malaysia Rekrut Tenaga Kerja dari Bangladesh

Pemerintah Malaysia menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang rekruitmen tenaga kerja dengan Bangladesh setelah perundingan dengan Indonesia belum membuahkan hasil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"MoU tentang perekrutan pekerja Bangladesh di Malaysia ditandatangani dengan rekan saya, Menteri Kesejahteraan Ekspatriat & Ketenagakerjaan Luar Negeri Bangladesh Imran Ahmed hari ini di Kuala Lumpur," ujar Menteri SDM Malaysia, M Saravanan di Kuala Lumpur, Minggu, 19 Desember 2021, dilaporkan Antara.

Dia mengatakan MoU ini merupakan tindak lanjut dari persetujuan rapat kabinet untuk segera menyelesaikan masalah ini. "MoU sebelumnya berakhir pada 17 Februari 2021, dan MoU baru ini berlaku selama lima tahun sampai dengan Desember 2026," katanya.

MoU ini antara lain menguraikan tanggung jawab Pemerintah Malaysia dan Pemerintah Republik Rakyat Bangladesh termasuk pengusaha dari Malaysia dan karyawan dari Bangladesh serta tanggung jawab agen- agen tenaga kerja swasta kedua negara. Baca berita selengkapnya di sini.

2. Banjir Malaysia: Curah Hujan Sehari Setara dengan Sebulan, Terjadi 1 Abad Sekali

Hujan deras yang berlangsung lebih dari 24 jam sejak Jumat malam, 17 Desember 2021, adalah peristiwa cuaca sekali dalam seabad, membawa curah hujan sama dengan rata-rata selama sebulan, kata Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan dan Air Malaysia, Zaini Ujang, seperti dikutip Free Malaysia Today, Minggu.

Sekitar 11.000 orang mengungsi akibat banjir besar yang melanda Malaysia pada Sabtu malam. Banjir yang terjadi akibat hujan deras, menutup jalan dan mengganggu pelayaran.

Banjir di Malaysia biasa terjadi selama musim hujan tahunan antara Oktober dan Maret, terutama di pantai timur negara itu. Tapi hujan yang dimulai pada Jumat pagi dan berlanjut hingga Sabtu adalah yang paling buruk di negara bagian barat Selangor. Negara bagian ini adalah wilayah terkaya dan terpadat di Malaysia, di sekitar ibu kota Kuala Lumpur.

Fenomena tersebut terjadi karena faktor aliran monsun dan sistem cuaca tekanan rendah yang mencapai tingkat depresi tropis yang terbentuk di Laut Cina Selatan pada 12 Desember. Baca berita selengkapnya di sini.

3. Rusia Minta NATO Tarik Pasukan di Eropa Timur, Menhan Jerman: Jangan Dikte Kami

NATO akan membahas proposal keamanan Rusia tetapi tidak akan membiarkan Moskow mendikte postur militer aliansi, kata Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht saat mengunjungi pasukan Jerman yang berbasis di Lithuania untuk mencegah serangan Rusia, Minggu, 19 Desember 2021.

Sebelumnya, Rusia menetapkan daftar tuntutan untuk Barat yang mencakup penarikan batalyon NATO dari Polandia dan Estonia, Latvia dan Lithuania, yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet.

Rusia juga menuntut jaminan yang mengikat secara hukum bahwa NATO akan menghentikan semua aktivitas militer di Eropa Timur dan Ukraina, serta veto Rusia atas keanggotaan NATO di masa depan untuk Ukraina - yang telah dikesampingkan oleh Barat.

"Kita perlu menyelesaikan ketegangan saat ini di tingkat diplomatik tetapi juga dengan memasang pencegahan yang kredibel," kata Lambrecht kepada wartawan di Rukla pada kunjungan pertamanya ke pasukan Jerman di luar negeri.

Unit-unit tempur, yang dikerahkan tiga tahun setelah pencaplokan Moskow atas semenanjung Krimea di Ukraina pada 2014, dimaksudkan untuk menghentikan serangan dan mempersingkat waktu bagi pasukan NATO tambahan untuk tiba di garis depan. Baca berita selengkapnya di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus