Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Top 3 Dunia: Komunitas Alawite Suriah Dibantai, Iran Tolak Dialog Nuklir dengan AS

Top 3 dunia adalah komunitas Alawite Suriah dibantai, Iran menolak berdialog nuklir dengan AS hingga Zelensky siap bertemu lagi dengan Trump.

10 Maret 2025 | 06.00 WIB

Pejuang Suriah berpatroli di jalan, setelah perbedaan pendapat muncul di kota Homs, menyusul kerusuhan yang terkait dengan demonstrasi yang menurut penduduk dipimpin oleh anggota komunitas agama Alawi dan Syiah, di Homs, Suriah 26 Desember 2024. REUTERS/Khalil
Perbesar
Pejuang Suriah berpatroli di jalan, setelah perbedaan pendapat muncul di kota Homs, menyusul kerusuhan yang terkait dengan demonstrasi yang menurut penduduk dipimpin oleh anggota komunitas agama Alawi dan Syiah, di Homs, Suriah 26 Desember 2024. REUTERS/Khalil

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin diawali dengan pembantaian komunitas Alawite oleh pasukan keamanan Suriah. Komunitas Alawite dikenal sebagai pendukung Presiden Suriah Bashar Al Assad.

Berita top 3 dunia berikutnya adalah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menyatakan siap kembali berdialog dengan AS setelah cekcok dengan Presiden AS Donald Trump. Berita lainnya adalah pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamanei yang menolak bernegosiasi dengan AS soal nuklir.  

1. Bentrok di Suriah, 1.000 Komunitas Alawite Tewas Dibunuh Pasukan Keamanan

Kekerasan sektarian melanda wilayah pesisir Suriah, wilayah yang dikenal sebagai jantung komunitas Alawite, usai jatuhnya pemerintahan Bashar Al Assad. Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, lebih dari 1.000 nyawa telah melayang dalam dua hari terakhir. Pendukung Bashar Al Assad bentrok dengan pasukan keamanan yang berafiliasi dengan pemerintahan baru.

"Ini adalah pembantaian sektarian yang bertujuan mengusir penduduk Alawite dari rumah mereka," kata Rami Abdulrahman, kepala observatorium yang telah lama menjadi pengkritik pemerintahan Assad dilansir dari Reuters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari total korban, 745 di antaranya adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak dari minoritas Alawite. Selain itu, 125 anggota pasukan keamanan Suriah dan 148 pejuang loyal Assad juga tewas dalam kekerasan yang dinyatakan sebagai yang terburuk selama 13 tahun konflik sipil Suriah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kekerasan yang merebak di kota-kota Jableh, Baniyas dan sekitarnya muncul setelah pemerintah baru melakukan tindakan keras pada hari Kamis. Menurut pemerintahan Suriah, kekerasan terjadi  sebagai imbas pemberontakan baru akibat serangan mematikan oleh militan pro-Assad.

Ketegangan semakin meningkat dengan beredarnya laporan tentang eksekusi puluhan pria Alawite di sebuah desa. Akibatnya timbul keraguan atas kemampuan otoritas Islam baru untuk memerintah secara inklusif. Kekhawatiran ini disorot oleh negara-negara Barat dan Arab.

Simak di sini selengkapnya.

2. Zelensky Ajak Amerika Serikat Bertemu Lagi Bahas Perang Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Sabtu, 8 Maret 2025, meyakinkan pihaknya berkomitmen penuh untuk membangun sebuah dialog dengan wakil Amerika Serikat dalam pertemuan di Arab Saudi pada pekan depan. Ajakan dialog itu dalam upaya mengakhiri perang Ukraina.

Sejak menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat, Donald Trump telah menghentikan bantuan militer Amerika Serikat ke Ukraina. Bukan hanya itu, Trump juga menghentikan berbagi data intelijen dengan Kyev.

Trump menuduh Zelensky tidak serius dalam upaya menciptakan kesepakatan damai dengan Rusia. Perang Ukraina meletup tiga tahun lalu. Dalam perang itu, Rusia sudah menguasai 20 persen teritorial Ukraina. 

“Ukraina mencari perdamaian sejak pertama kali perang ini meletup. Sejumlah proposal realistis sudah kami sorongkan. Kami bergerak cepat dan efektif,” kata Zelensky di media sosial X. 

Zelensky dijadwalkan kunjungan kerja ke Arab Saudi pada pekan depan. Lawatan itu dijadwalkan setelah rapat dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada Senin, 3 Maret 2025.    

“Di pihak kami, kami sepenuhnya berkomitmen untuk membangun dialog dan kami berharap diskusi serta kesepakatan terkait dengan keputusan dan langkah penting akan dilakukan,” kata Zelensky, seperti dikutip dari Reuters

Baca selengkapnya di sini.

3. Khamenei Tolak Negosiasi Nuklir dengan Trump, Tak Mau Ditindas AS

Pemimpin Iran tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pada Sabtu, 8 Maret 2025, mengutarakan bahwa Tehran tidak akan mau ditindas lewat serangkaian negosiasi. Ucapan itu disampaikan sehari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengirimkan sepucuk surat ke Khamenei, yang berisi ajakan negosiasi soal kesepakatan nuklir

Dalam sebuah wawancara dengan Fox Business, Trump mengatakan ada dua cara mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir, yakni membuat kesepakatan atau serangan militer.   

Dalam sebuah rapat dengan pejabat tinggi Iran, Khamenei mengatakan tawaran Washington untuk bernegosiasi itu ditujukan untuk memaksakan harapan mereka.  

“Pemaksaan pada beberapa negara lewat serangkaian negosiasi tidak akan menyelesaikan masalah, namun itu tindakan ingin mendominasi dan mewujudkan harapan mereka sendiri,” kata Khamenei seperti diwartakan kantor berita Iran. 

“Berbicara dengan mereka (Amerika Serikat) sama dengan membuka jalan bagi harapan lain. Ini bukan persoalan nuklir Iran semata. Iran jelas tak mau menerima harapan-harapan mereka,” kata Khamenei, seperti dikutip dari Reuters.

Baca di sini selengkapnya. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus