Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Turki Akhirnya Menerima Swedia Menjadi Anggota NATO

Ketika Swedia dan Finlandia meminta untuk bergabung dengan NATO pada 2022, Turki mengajukan keberatan karena dukungan terhadap kelompok teroris

24 Januari 2024 | 08.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Turki meratifikasi upaya Swedia untuk menjadi anggota NATO pada Selasa, mengatasi hambatan terbesar yang tersisa untuk memperluas aliansi militer Barat setelah penundaan selama 20 bulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Majelis umum Turki, yang mayoritas dikuasai oleh aliansi Presiden Recep Tayyip Erdogan, memberikan suara 287-55 untuk menyetujui permohonan yang pertama kali diajukan Swedia pada 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami mendukung perluasan NATO untuk meningkatkan upaya pencegahan aliansi… Kami berharap sikap Finlandia dan Swedia dalam memerangi terorisme menjadi contoh bagi sekutu kami yang lain,” Fuat Oktay, ketua komisi urusan luar negeri parlemen dan anggota Partai AK yang berkuasa, mengatakan pada saat perdebatan.

Pengajuan ini untuk meningkatkan keamanannya menyusul invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.

Semua anggota NATO harus menyetujui permohonan dari negara-negara yang ingin bergabung dengan aliansi tersebut. Ketika Swedia dan Finlandia meminta untuk bergabung pada 2022, Turki mengajukan keberatan atas perlindungan kedua negara terhadap kelompok yang dianggap Ankara sebagai teroris.

Negara ini mendukung keanggotaan Finlandia pada April tahun lalu. Namun, bersama dengan Hungaria, membuat Swedia menunggu.

 “Saya sangat mengapresiasi keputusan Parlemen Turki yang menyetujui masuknya Swedia ke dalam NATO hari ini,” kata Duta Besar AS Jeff Flake dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Dia mengatakan “komitmen Turki terhadap Aliansi NATO dengan jelas menunjukkan kemitraan abadi kami.”

Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom juga menyambut baik persetujuan parlemen Turki. “Kami kini menantikan Presiden Erdogan menandatangani dokumen ratifikasi,” kata Billstrom dalam keterangan tertulisnya.

Erdogan diperkirakan akan menandatangani undang-undang tersebut dalam beberapa hari, meninggalkan Hungaria – yang Perdana Menterinya Viktor Orban memiliki hubungan persahabatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin – sebagai satu-satunya negara anggota yang tidak menyetujui aksesi Swedia.

Orban mengatakan sebelumnya pada Selasa bahwa dia telah mengundang timpalannya dari Swedia untuk mengunjungi dan merundingkan negaranya untuk bergabung dengan blok tersebut. Parlemen Hungaria sedang menjalani masa reses hingga sekitar pertengahan Februari.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyambut baik langkah Turki dan berkata: "Saya juga mengandalkan Hungaria untuk menyelesaikan ratifikasi nasionalnya sesegera mungkin."

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus