Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina meluncurkan prangko baru untuk mendukung para atlet Olimpiadenya saat negara itu mengirimkan tim nasional terkecilnya ke Olimpiade Paris. Ini di tengah perang dengan Rusia yang mendekati 29 bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Invasi Rusia menewaskan para atlet dan pelatih Ukraina, memaksa banyak orang mengungsi dari pertempuran, dan merusak fasilitas olahraga. Peringatan serangan udara yang sering terjadi dan pemadaman listrik berkepanjangan yang disebabkan oleh pengeboman Rusia mengganggu pelatihan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami telah menghabiskan waktu berjam-jam tanpa listrik, tanpa air, dalam kegelapan, dalam cuaca dingin, dalam cuaca panas. Saya pikir kami telah melalui segalanya," kata Vlada Kharkova, seorang pemain anggar, kepada Reuters ketika ia dan atlet lainnya berkumpul dengan para pejabat untuk meluncurkan prangko Olimpiade Ukraina di pusat kota Kyiv pada Jumat malam.
“Kondisi ini membuat kami lebih kuat dan kami siap menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa apa pun yang terjadi, kami adalah warga Ukraina, dan sebagai bangsa Ukraina, kami tidak dapat dipatahkan.”
Satu set enam prangko menampilkan olahraga yang sebelumnya pernah dimenangkan Ukraina dalam penghargaan dan medali, termasuk anggar, judo, tenis, kano, angkat besi, dan menembak.
Data dari Kementerian Olahraga Ukraina menunjukkan bahwa 479 atlet dan pelatih telah terbunuh sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022. Lebih dari 500 fasilitas olahraga telah hancur, termasuk 15 pusat pelatihan Olimpiade.
Hanya 140 atlet Ukraina yang akan berkompetisi di Olimpiade di Paris, jumlah terkecil dalam sejarah partisipasi Ukraina di Olimpiade tersebut.
Menyusul invasi Rusia ke Ukraina, Komite Olimpiade Internasional (IOC) merekomendasikan agar atlet dari Rusia dan sekutunya Belarusia dilarang mengikuti kompetisi internasional, tetapi sejak itu mereka diizinkan untuk lolos ke Olimpiade Paris sebagai atlet netral.
Sebanyak 25 atlet dari Rusia dan Belarusia telah diizinkan untuk berkompetisi di Olimpiade Paris, yang dibuka pada Jumat.
REUTERS