Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kesepakatan ekspor gandum dan biji-bijian lain melalui Laut Hitam dihentikan setelah Rusia melarang kapal memasuki pelabuhan Pivdennyi, ', kata pejabat Ukraina, Selasa, 23 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Inisiatif Ekspor Biji-bijian Lewat Laut Hitam yang ditandatangani oleh Rusia dan Ukraina pada Juli 2023, diperpanjang lagi selama dua bulan, dimaksudkan untuk menjamin ekspor biji-bijian dan bahan makanan yang aman dari tiga pelabuhan Ukraina: Odesa, Chornomorsk, dan Pivdennyi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang bersama-sama dengan Turki, menengahi kesepakatan dan perpanjangannya, menyatakan keprihatinan bahwa Pivdennyi – dekat Odesa di Laut Hitam – belum menerima kapal apa pun sejak perpanjangan itu disetujui Rabu, 2 Mei 2023
“Secara formal, pelabuhan Pivdennyi ada di Prakarsa, tapi nyatanya sudah sebulan tidak ada armada yang masuk,” kata Wakil Menteri Renovasi Ukraina Yuriy Vaskov.
“Mereka (Rusia) sekarang telah menemukan cara yang efektif untuk secara signifikan mengurangi ekspor biji-bijian (Ukraina) dengan mengecualikan pelabuhan Pivdennyi, yang menangani kapal bertonase besar, dari inisiatif tersebut,” katanya.
Vaskov menyebut langkah itu sebagai "pelanggaran berat" terhadap perjanjian tersebut.
Kesepakatan biji-bijian Laut Hitam untuk membantu mengatasi krisis pangan global yang diperburuk oleh invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022.
Berdasarkan perjanjian tersebut, semua kapal yang menuju pelabuhan Ukraina harus diperiksa oleh tim gabungan termasuk inspektur Rusia. Inspektur Rusia sejak 29 April menolak untuk memeriksa kapal yang menuju Pivdennyi, kata Vaskov.
Pivdennyi adalah pelabuhan terbesar yang termasuk dalam kesepakatan. Data kementerian restorasi menunjukkan bahwa mereka menyimpan sekitar 1,5 juta ton bahan makanan untuk ekspor ke 10 negara, dengan 26 kapal akan datang untuk mereka.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa tindakan Rusia adalah "pelanggaran yang jelas terhadap komitmen mereka" di bawah kesepakatan biji-bijian.
“(Rusia) terus menghalangi inisiatif ini dan ancaman untuk menarik diri mengancam kenaikan harga pangan global, mengancam untuk mengurangi aksesibilitas pangan bagi populasi yang rentan di seluruh dunia, dan kami sekali lagi meminta Rusia untuk berhenti menyandera pasokan pangan global,” kata Miller.
Kedutaan Rusia di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Miller.
Vaskov mengatakan bahwa rencana inspeksi hari Selasa menunjukkan bahwa Rusia hanya memasukkan tiga dari 13 kapal yang telah diserahkan. Semua kapal yang menuju Pivdennyi ditolak, katanya, dan beberapa kapal bermaksud pergi ke Odesa dan Chornomorsk.
Tim Rusia hanya memeriksa sembilan kapal dari 19 Mei hingga 21 Mei, kata pejabat Ukraina.
“Inisiatif biji-bijian telah secara resmi diperpanjang, tetapi tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Rusia terus memperlambatnya sebanyak mungkin,” katanya
Vaskov mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa 62 kapal siap untuk diperiksa dan beberapa di antaranya telah menunggu selama beberapa bulan. Rusia membantah memperlambat inspeksi.
Moskow awalnya menentang perpanjangan kesepakatan ekspor biji-bijian kecuali tuntutan mengenai ekspor pertaniannya sendiri dipenuhi.
Meskipun ekspor makanan dan pupuk Rusia tidak dikenai sanksi Barat, Moskow mengatakan pembatasan pembayaran, logistik, dan asuransi telah menjadi penghalang pengiriman.
Sebelum menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu, Rusia menggunakan Pivdennyi untuk mengirim hingga 2,5 juta ton amonia ke luar negeri setiap tahunnya yang tiba di pelabuhan setelah pengiriman melalui pipa dari Togliati.
Uralchem, produsen kalium dan amonium nitrat terbesar di Rusia, mengharapkan pembukaan terminal ekspor amonia di dekat Laut Hitam membuat saluran pipa melintasi Ukraina menjadi kurang penting, kata CEO perusahaan tersebut.
Menurut Pusat Koordinasi Bersama, yang mengimplementasikan kesepakatan ekspor Laut Hitam, sejauh ini lebih dari 30 juta ton produk makanan telah diekspor dari pelabuhan Ukraina melalui koridor biji-bijian, dan lebih dari 50 persennya adalah jagung.
REUTERS