Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - UNHCR pada Selasa, 28 Desember 2021 menyerukan agar perahu pembawa pengungsi etnis Rohingya, yang sedang kesulitan di perairan Bireuen, Aceh, segera diizinkan melakukan pendaratan. Ini demi penyelamatan jiwa mereka yang ada dalam perahu tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapal pembawa pengungsi Rohingya tersebut pertama kali terlihat di perairan Bireuen pada 26 Desember 2021. Berdasarkan foto dan laporan dari nelayan setempat, mayoritas penumpang dari kapal, yang kondisinya sangat padat dan tidak layak berlayar itu, adalah wanita dan anak-anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapal dilaporkan mengalami kebocoran dan kerusakan mesin sehingga terombang-ambing di laut terbuka di tengah cuaca buruk dan dapat beresiko tenggelam.
"UNHCR sangat mengkhawatirkan keselamatan dan nyawa para pengungsi yang berada di kapal. Untuk mencegah kehilangan nyawa, UNHCR mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera mengizinkan kapal tersebut menepi dengan selamat," demikian keterangan UNHCR.
Petugas memeriksa kesehatan pengungsi etnis Rohingya sebelum diberikan vaksinasi COVID-19 setelah dilakukan pendataan oleh United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), International Organization for Migration (IOM) dan Imingrasi di Aceh Timur, Aceh, Sabtu, 5 Juni 2021. Vaksinasi terhadap pengungsi Rohingya yang terdampar di pesisir Kuala Simpang Ulim sebagai upaya mencegah penularan dan penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO / Irwansyah Putra
Menyelamatkan pengungsi, termaktub dalam Peraturan Presiden nomor 125 tahun 2016 tentang perlindungan pengungsi. Aturan ini juga mencakup provisi bagi Pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan pengungsi di kapal yang mengalami kesulitan di dekat Indonesia untuk membantunya berlabuh.
Provisi ini telah diimplementasikan sebelumnya pada 2018, 2020 dan yang terakhir pada Juni 2021 atau ketika 81 pengungsi Rohingya
diselamatkan dari perairan in Aceh Timur.
Selama bertahun – tahun, Indonesia telah menjadi teladan bagi negara lain di kawasan yang sama dalam hal memberikan perlindungan pengungsi. UNHCR berharap bisa melihat semangat kemanusiaan yang sama lagi di Aceh saat ini.
Kelompok etnis Rohingya mengungsi setelah melarikan diri dari kekerasan, penganiayaan.
Staff UNHCR Jakarta saat ini sudah berada di lapangan, bekerja dengan koordinasi erat dengan pemerintah setempat dan siap membantu pemerintah serta masyarakat setempat dalam memberikan bantuan darurat
penyelamatan jiwa bagi kelompok minoritas tersebut. UNHCR meyakinkan siap berkoordinasi dengan mitra kerja kemanusiaan lainya dalam persiapan respon komprehensif, yang mencakup proses karantina yang sesuai dengan
standar internasional dan protokol kesehatan masyarakat.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.