Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengutuk serangan udara Israel di Jabalia, Gaza utara, yang dilakukan beberapa waktu belakangan. Serangan itu mengakibatkan jatuhnya banyak korban. Seruan intervensi internasional untuk menghentikan serangan genosida Israel terhadap warga Palestina juga semakin meningkat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya mengutuk keras serangan Israel terbaru di Jabalia, Gaza, dengan banyaknya korban warga sipil," kata Borrell dalam sebuah pernyataan di X, Senin, 11 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Minggu, 10 November 2024, serangan udara Israel di Jabalia, kamp pengungsi terbesar di Gaza, menewaskan sedikitnya 36 warga Palestina, termasuk 15 anak-anak, sementara korban lainnya terluka serta menyebabkan banyak orang hilang.
Borrel menyoroti istilah seperti pembersihan etnis semakin sering digunakan untuk menggambarkan apa yang terjadi di Gaza Utara. Dia menyoroti beratnya krisis kemanusiaan dan pemindahan paksa yang secara tegas melanggar hukum internasional.
Menunjuk pada risiko kelaparan di Gaza, Borrell memperingatkan penggunaan kelaparan sebagai senjata perang juga bertentangan dengan hukum humaniter internasional (IHL). Dia merujuk pada peringatan Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) PBB baru-baru ini yang menandakan kemungkinan besar kelaparan menyebar di Gaza utara.
Lebih lanjut, Borrell menekankan perlunya tindakan segera. Bencana buatan manusia ini, juga harus dihindari.
Borrell mengimbau Israel dan sekutunya agar bertanggung jawab. Dia menekankan tindakan mendesak diperlukan untuk mengakhiri penderitaan warga Palestina dan untuk pembebasan para sandera.
Merujuk pada laporan IPC, dia menuturkan tindakan oleh semua pihak diperlukan dalam beberapa hari, bukan hitungan minggu. Borrell juga mengingatkan Israel tentang kewajibannya sebagai pihak yang melakukan pendudukan yang memiliki kewajiban untuk bertindak dengan mengizinkan bantuan masuk.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini