Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu dari tiga anak di bawah usia 2 tahun di Gaza utara kini mengalami kekurangan gizi akut dan kelaparan mengancam, badan utama PBB yang beroperasi di daerah kantong Palestina tersebut mengatakan pada Sabtu, 16 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kekurangan gizi pada anak-anak menyebar dengan cepat dan mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza," kata Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dalam sebuah unggahan di media sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih dari lima bulan setelah serangan udara dan darat Israel di Gaza, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober, sebagian besar daerah kantong tersebut hancur dan sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya mengungsi serta menghadapi krisis kemanusiaan yang besar.
Rumah sakit-rumah sakit di Gaza telah melaporkan bahwa sejumlah anak meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi.
Agar IPC dapat menyatakan kelaparan, setidaknya 20% penduduk harus menderita kekurangan pangan yang parah, dengan satu dari tiga anak mengalami kekurangan gizi akut dan dua dari setiap 10.000 anak meninggal setiap hari karena kelaparan atau kekurangan gizi dan penyakit.
Negara-negara Barat telah meminta Israel berbuat lebih banyak untuk mengizinkan masuknya bantuan, dan PBB mengatakan mereka menghadapi “hambatan besar” termasuk penutupan perbatasan, pemeriksaan yang sulit, pembatasan pergerakan dan kerusuhan di Gaza.
Israel mengatakan pihaknya tidak membatasi bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Gaza dan menyalahkan lambatnya pengiriman bantuan karena ketidakmampuan atau inefisiensi di antara badan-badan PBB.
Pengiriman bantuan melalui udara dan laut ke Gaza telah dimulai, namun lembaga bantuan mengatakan hal ini tidak bisa menggantikan pengiriman bantuan melalui darat.
Pengiriman pertama ke Gaza oleh World Central Kitchen, yang merintis rute laut baru melalui Siprus, tiba pada Kamis dan diturunkan, kata badan amal tersebut.
Israel menuduh UNRWA terlibat dengan Hamas, dengan mengatakan beberapa anggota stafnya ikut serta dalam serangan 7 Oktober dan menyerukan agar badan tersebut dibubarkan. Beberapa donor besar telah menghentikan pendanaan karena tuduhan tersebut.
UNRWA membantah terlibat dengan Hamas dan mengatakan pada Februari bahwa mereka telah memberhentikan 12 dari 13.000 stafnya di Gaza tak lama setelah Israel menuduh mereka terlibat. Badan pengawas PBB dan UNRWA sendiri telah meluncurkan penyelidikan yang belum dilaporkan.
Kepala Kemanusiaan Uni Eropa Janez Lenarcic mengatakan pada Kamis bahwa dia belum melihat bukti dari Israel yang mendukung tuduhannya.
REUTERS