Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Wabah Virus Corona, Host Minta Maaf Video Makan Sup Kelelawar

Selebritas internet dan host program travel Cina meminta maaf mempromosikan makanan kelelawar setelah wabah virus Corona menyebar.

27 Januari 2020 | 09.15 WIB

Wang Mengyun meminta maaf karena memposting video tentang makan kelelawar.[People's Daily / Twitter / Express.co.uk]
Perbesar
Wang Mengyun meminta maaf karena memposting video tentang makan kelelawar.[People's Daily / Twitter / Express.co.uk]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Selebritas internet dan host program travel Cina meminta maaf mempromosikan sup kelelawar setelah wabah virus Corona menyebar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Wang Mengyun, host acara travel online, menulis di microblog-nya dia tidak tahu kalau virus Corona menyebar dari kelelawar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pada 2017, Wang Mengyun tampil di video travelnya dan menyebut bahwa sup kelelawar adalah makanan yang lezat, dikutip dari South China Morning Post.

"Saya tidak tahu selama pembuatan film bahwa ada virus seperti itu," tulis Wang pada Rabu. "Saya baru menyadarinya baru-baru ini."

Dia mengatakan video itu direkam di Palau, sebuah negara kepulauan di Pasifik barat, sekitar tiga tahun lalu, ketika dia dan timnya sedang syuting program pariwisata dan mencoba beberapa hidangan lokal, termasuk sup kelelawar.

Dalam video itu, Wang dan seorang perempuan Cina lainnya memegang kelelawar dan tersenyum di depan kamera.

"Kelelawar rasanya sangat segar, seperti daging ayam," katanya.

Makan kelelawar telah dikaitkan dengan penyebaran penyakit virus Corona.[Weibo / Twitter/Express.co.uk]

Dalam unggahannya minggu lalu, Wang mengatakan dia hanya mencoba memperkenalkan kehidupan orang-orang lokal.

"Saya tidak tahu bahwa kelelawar adalah tempat penyimpanan utama virus...Saya benar-benar tidak memeriksa informasi atau menjelaskan sifat bahayanya," katanya.

Video itu dihapus tetapi diunggah kembali oleh pengguna internet Cina setelah kasus penyakit mirip pneumonia muncul di kota Wuhan, Cina tengah, akhir tahun lalu.

Menurut Komisi Kesehatan Nasional melaporkan sudah ada 2.510 kasus di seluruh dunia dengan 80 kematian di Cina.

Sementara para pejabat kesehatan dan peneliti berjuang untuk menentukan asal-usul virus, para ilmuwan dari Chinese Academy of Sciences mengatakan pada hari Jumat bahwa genom virus Corona 96 persen identik dengan kelelawar.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus