Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Wali Kota Peru Pura-pura Mati Usai Ketahuan Langgar Lockdown

Wali kota di Peru pura-pura meninggal karena Covid-19 dengan berbaring di peti mati agar tidak ditangkap karena melanggar lockdown virus corona.

28 Mei 2020 | 20.15 WIB

Polisi merilis gambar Jaime Rolando Urbina Torres terbaring di peti mati.[Polica Nacional del Per/Evening Standard]
Perbesar
Polisi merilis gambar Jaime Rolando Urbina Torres terbaring di peti mati.[Polica Nacional del Per/Evening Standard]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wali kota di Peru pura-pura jadi korban meninggal Covid-19 dengan berbaring memakai masker di peti mati agar tidak ditangkap karena melanggar lockdown virus corona.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Wali kota Jaime Rolando Urbina Torres keluar minum-minum dengan teman-teman di Tantara pada Senin malam ketika ia diduga berpura-pura mati demi menjauhkan polisi yang datang untuk menangkap mereka karena menentang perintah tinggal di rumah, menurut laporan Evening Standard pada 21 Mei 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Wali kota, yang telah menghadapi kritik karena tidak muncul ke publik selama wabah, terlihat dalam foto yang dirilis oleh polisi setempat tampak terbaring di peti mati dengan mata tertutup. Torres ditahan karena melanggar jam malam dan hukum jarak sosial.

Polisi mengklaim wali kota pura-pura mati seolah-olah ia adalah korban Covid-19, menurut The Times. Tidak jelas di mana dia dan teman-temannya minum atau mengapa peti mati terbuka ada di dekatnya.

Torres juga mendapat kecaman oleh para pejabat dalam beberapa pekan terakhir karena gagal membuka tempat karantina darurat dan tidak melaksanakan pemeriksaan keselamatan, menurut media setempat seperti dikutip dari Fox News.

Kota Tantara memasuki 66 hari lockdown atas perintah pemerintah pusat Peru ketika benua Amerika Selatan menjadi pusat pandemi virus corona global dengan 2,1 juta kasus.

Menurut data dari Universitas John Hopkins yang kutip pada Kamis, Peru telah mencatat 135.905 kasus virus corona dengan 3.983 kematia, sementara 56.169 pasien dinyatakan pulih.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus