Edith Cresson, wanita besi, menjadi PM Prancis. Pandangan ekonominya sangat nasionalistis. WANITA besi Inggris Margaret Thatcher turun, dan wanita besi Prancis naik. Edith Cresson, 57 tahun, diangkat menjadi perdana menteri setelah Rabu pekan lalu Michel Rocard mengundurkan diri. Presiden Francois Mitterrand mengharapkan perdana menteri baru yang juga sekutu politiknya -- Partai Sosialis -- bisa memperkukuh ekonomi Prancis menjelang pasar tunggal Masyarakat Eropa tahun depan. Soal mundurnya Rocard sudah lama diduga orang. Perdana menteri dari Partai Demokrat Sosial itu menghadapi masalah domestik yang pelik. Rocard dituduh menjalankan kebijaksanaan buget yang kelewat ketat. Tambah lagi, akhir tahun silam ratusan ribu pelajar seluruh negeri itu turun ke jalan menuntut perbaikan sistem pendidikan. Namun, ada yang menduga, pengundurannya itu merupakan langkah politik untuk maju ke pemilihan presiden 1995. Cresson, perdana menteri Mitterrand kelima dalam dekade ini, menghadapi problem rumit. Ia harus menambal defisit anggaran akibat Perang Teluk dan resesi dunia sekitar 30-40 milyar franc. Dalam kabinetnya, yang disusun sehari setelah pengangkatannya, kementerian ekonomi dan industri dipadukan menjadi kementerian pembangunan ekonomi yang lebih bergigi. Ini merupakan prioritas penting strateginya untuk memperbaiki ekonomi, antara lain meningkatkan industri, terutama untuk menandingi Jerman. Langkah yang lain, ia menambah lima menteri wanita dalam kabinetnya yang beranggota 29 menteri dari tiga wanita dalam kabinet beranggotakan 33 menteri sebelumnya. Cresson dikenal sebagai tokoh kontroversial, terutama karena pandangan ekonominya yang sangat nasionalistis. Oleh karena itu pula langkahnya akan banyak diperhatikan Amerika dan Jepang yang dituduhnya melakukan praktek perdagangan tak adil terhadap Prancis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini