Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Warga China Ramai Berburu Vaksin Covid-19 Buatan Barat di Luar Negeri

Sejak China membuka perbatasan, banyak warganya yang ramai-ramai ke Thailand hingga Singapura untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dari Barat.

14 Januari 2023 | 07.07 WIB

Pasien menerima perawatan infus sembari duduk di kursi, di pusat layanan kesehatan masyarakat, di tengah melonjaknya kasus Covid-19, di Shanghai, Cina, 9 Januari 2023. Sejumlah pasien yang didominasi lansia tampak menerima perawatan infus sambil duduk di kursi. cnsphoto via REUTERS
Perbesar
Pasien menerima perawatan infus sembari duduk di kursi, di pusat layanan kesehatan masyarakat, di tengah melonjaknya kasus Covid-19, di Shanghai, Cina, 9 Januari 2023. Sejumlah pasien yang didominasi lansia tampak menerima perawatan infus sambil duduk di kursi. cnsphoto via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - China telah membuka perbatasan internasional yang memungkinkan warganya bepergian ke luar negeri. Kini, sejumlah warga China berbondong-bondong memburu vaksin mRNA untuk Covid-19 buatan Barat yang diberikan hampir di seluruh dunia, kecuali di Tiongkok. China hanya menggunakan vaksin dari Sinovac dan Sinopharm.

Baca: Perbatasan Dibuka, Hampir 500 Ribu Orang Keluar Masuk China Setiap Hari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dalam beberapa bulan terakhir, orang China daratan telah berbondong-bondong ke Makau untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19 mRNA. Antrean bisa mencapai tiga bulan di Rumah Sakit Sains dan Teknologi Universitas Makau, satu-satunya lokasi yang menawarkan suntikan kepada wisatawan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Saya percaya bahwa tujuan pertama dari wisata vaksin Tiongkok adalah Hong Kong. Ini kemudian akan menyebar ke Asia dan AS, mungkin meluas ke Eropa,” ujar Sam Radwan, presiden konsultan manajemen Enhance International, dilansir dari CNBC, Jumat, 13 Januari 2023.

Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee mengatakan dalam jumpa pers pada akhir Desember mengatakan bahwa kota itu telah mencapai tingkat vaksinasi yang relatif tinggi. Hong Kong juga memiliki jumlah obat yang cukup untuk melawan Covid-19. 

Namun Hong Kong tidak akan memberikan vaksinasi Covid gratis untuk pelancong jangka pendek. “Kami ingin mencegah pengunjung datang ke Hong Kong untuk menggunakan vaksin dengan mengorbankan warga Hong Kong. Kami tidak akan menawarkan vaksin yang dibeli pemerintah secara gratis kepada non-penduduk Hong Kong,” kata pejabat pemerintah Hong Kong. Untuk mendapatkan suntikan booster, pengunjung harus tinggal minimal 30 hari.

Thailand dan Singapura menjadi negara lain yang merupakan tujuan wisatawan untuk berburu vaksin. Thailand dan Singapura termasuk negara yang menempati peringkat atas di antara tujuan yang ingin dikunjungi orang China, termasuk Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand pada akhir Desember mengatakan sedang mempertimbangkan untuk mengusulkan vaksin gratis bagi turis asing yang meminta suntikan penguat.

“Awalnya saya tidak berencana pergi ke Thailand, tapi demi vaksin Pfizer atau Moderna, saya berpikir untuk pergi,” kata seorang pengguna Weibo yang berbasis di Shanghai.

Pengguna Weibo lain yang tinggal di Beijing menulis bahwa langkah kebijakan semacam itu tidak hanya akan membantu menarik wisatawan ke Thailand, tetapi juga menawarkan lebih banyak variasi untuk vaksinasi. “Bagi orang China daratan yang mengharapkan lebih banyak opsi vaksin, mereka akan dapat divaksinasi dengan suntikan yang mereka inginkan. Win-win."

Di Singapura, penyedia layanan kesehatan setempat menerima lebih banyak pertanyaan tentang vaksinasi COVID-19 dari para pelancong China. Para turis China itu mencari suntikan mRNA di luar negeri, yang tidak tersedia di negara asal mereka.

Salah satu penyedia layanan kesehatan, Parkway Shenton, menerima 90 persen lebih banyak pertanyaan dari wisatawan China tentang vaksin mRNA, menurut Direktur Medis Edwin Chng. "Kami pasti berusaha untuk mengkonsolidasikan permintaan ini dan juga berhubungan dengan para pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa kami memiliki pasokan dan stok yang cukup untuk memenuhi permintaan ini," katanya kepada CNA. 

Dalam dua hingga tiga minggu terakhir, StarMed Specialist Center juga telah menerima sekitar tiga pertanyaan setiap hari tentang vaksin mRNA, naik dari lima panggilan per minggu sebelumnya. "Beberapa dari pertanyaan ini berkaitan secara khusus dengan vaksin berbasis mRNA, yang sedikit berbeda dari yang kami lihat sebelumnya," kata kepala eksekutif StarMed Louis Tan.

Dia menambahkan bahwa agen dan pelancong telah mengatakan banyak warga negara China pergi ke Hong Kong untuk suntikan vaksin mRNA. Namun antrean sangat panjang karena permintaan yang tinggi. “Jadi, tentu saja, Singapura adalah tujuan populer bagi wisatawan China dan mereka mulai menjajaki apakah mereka bisa mendapatkan vaksin melalui klinik di Singapura,” katanya.

Simak: Keluarga di China Reuni setelah Dipisahkan Covid-19 selama 3 Tahun

CNBC | CHANNEL NEWS ASIA 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus