Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Toko cinderamata Rusia milik Nguyen Thi Hong Van mungkin sedikit aneh di ibu kota Vietnam, namun cinderamata buatannya terjual dengan sangat baik, katanya. Ini mencerminkan antusiasme warga Hanoi dari berbagai kalangan terhadap Presiden Vladimir Putin yang akan berkunjung ke kota itu minggu ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Orang-orang Vietnam sangat menyukai produk-produk Rusia," katanya kepada Reuters, dikelilingi oleh boneka Matryoshka dan topi dengan bordiran CCCP, singkatan dari Uni Soviet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Putin akan mengunjungi Vietnam yang dikuasai Komunis pada hari Rabu dan Kamis, kata media pemerintah, lebih dari sebulan setelah ia dilantik untuk masa jabatan kepresidenannya yang kelima.
"Saya sangat senang ketika saya mengetahui bahwa Tuan Putin akan datang ke Vietnam karena dia sangat berbakat, benar-benar seorang pemimpin dunia," kata Tran Xuan Cuong, seorang warga Hanoi berusia 57 tahun, yang berbicara di depan patung Lenin di pusat ibu kota Vietnam.
Putin akan mengunjungi Vietnam yang dikuasai Komunis pada hari Rabu dan Kamis, kata media pemerintah, lebih dari sebulan setelah ia dilantik untuk masa jabatan presidennya yang kelima.
"Saya sangat senang ketika mengetahui bahwa Putin akan datang ke Vietnam karena dia sangat berbakat, benar-benar seorang pemimpin dunia," kata Tran Xuan Cuong, seorang warga Hanoi berusia 57 tahun, yang berbicara di depan patung Lenin di pusat ibukota Vietnam.
Nguyen Duy Khanh, seorang fotografer berusia 34 tahun, mengatakan: "Putin adalah presiden yang sangat berbakat dan kuat dan dia benar-benar idola saya. Saya sangat mengagumi Putin".
Rusia dan Vietnam telah berbagi ideologi Komunis yang sama selama beberapa dekade dan memiliki hubungan yang sangat erat, dengan Moskow menjadi pemasok utama senjata ke Hanoi. Perusahaan-perusahaan Rusia juga mengekstraksi minyak dan gas di ladang-ladang minyak Vietnam di Laut Cina Selatan yang diklaim oleh Cina.
Puluhan ribu kader Vietnam belajar di bekas negara Uni Soviet selama Perang Dingin, termasuk para pemimpin bisnis papan atas dan ketua Partai Komunis Vietnam saat ini, Nguyen Phu Trong, yang berideologi Marxis-Leninis.
Ibu kota Vietnam dihiasi dengan bangunan bergaya Soviet, termasuk museum bapak pendiri Vietnam modern, Ho Chi Minh, dan istana persahabatan Vietnam-Soviet yang megah, yang dibangun pada akhir tahun 70-an di atas lahan yang dulunya merupakan gedung pameran Prancis yang dibom.
"Semangat orang Rusia adalah hal yang luar biasa. Ia bisa menjadi lembut dan memiliki banyak kasih sayang serta cinta untuk perdamaian," kata Tran Xuan Viet, 83 tahun.
"Saya akan selalu menghormati dan menyayangi Putin. Bahkan, ada banyak hal tentangnya yang sering saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari," tambahnya.
Perasaan yang sama juga dimiliki anak-anak muda Vietnam.
"Saya cukup menyukai Presiden Rusia Putin. Saya berharap kunjungan ini akan meningkatkan solidaritas, kerja sama, dan persahabatan antara Rusia dan Vietnam," ujar Pham Hoang Hai Dang, seorang mahasiswa berusia 20 tahun.
Mahasiswa lainnya, Nguyen Huu Huy Khoi, 22 tahun, mengatakan bahwa Putin "sangat tangguh", tetapi juga "sangat ramah kepada semua orang".
“Saya sangat suka Putin,” katanya.
REUTERS
Pilihan Editor: Putin Puji Korea Utara karena Mendukung Operasi Rusia di Ukraina
Foto 
