Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan orang mengikuti tahlilan di Kedutaan Besar Iran di Jakarta pada Rabu malam, 22 Mei 2024 untuk memberi penghormatan kepada Presiden Ebrahim Raisi dan anggota rombongannya yang tewas dalam kecelakaan helikopter akhir pekan lalu. Mereka yang hadir di antaranya ulama, wartawan dan masyarakat umum.
Menurut pantauan Tempo di lokasi, sekitar 300 orang hadir di acara tersebut. Sebagian besar mereka yang hadir mengenakan pakaian hitam. Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi berterima kasih atas kehadiran warga untuk mengenang almarhum Raisi dan rombongannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dengan kehadiran Anda semua di malam hari ini, saya tidak merasa sendirian di Indonesia. Saya merasa tidak sendiri untuk melewati musibah yang besar ini,” kata Boroujerdi.
Raisi tewas bersama tujuh orang anggota delegasi pemerintah dalam helikopter yang jatuh di Azerbaijan Timur pada Ahad, 19 Mei 2024. Pemerintah Iran mengumumkan bahwa dua helikopter lain yang merupakan bagian dari konvoi presiden berhasil mendarat dengan selamat, sedangkan satu helikopter melakukan pendaratan darurat.
Menteri Luar Negeri Iran Amir-Abdollahian berada di dalam helikopter yang jatuh bersama Raisi, juga enam orang lainnya termasuk pemimpin salat Jumat di Tabriz, Ayatollah Mohammad Ali Al-e-Hashem. Media pemerintah Iran mengonfirmasi kematian semua penumpang pada Senin, 20 Mei 2024 setelah tim pencarian dan penyelamatan (SAR) menyatakan “tidak ada tanda-tanda kehidupan” dalam puing-puing helikopter yang ditemukan.
Banyak pelayat yang hadir di Kedubes Iran menangis ketika melafalkan doa bersama untuk para almarhum, dipandu Ahmad Baraqbah, pemimpin sebuah pondok pesantren di Jawa Tengah. Dia merasa wajib untuk hadir dan ikut berbelasungkawa bersama warga Iran atas kepulangan Raisi dan delegasinya.
“Karena saya juga mengikuti perkembangan di Iran dan Palestina. Saya termasuk pengagum almarhum Presiden Iran. Orang yang sangat tulus, bekerja keras, banyak blusukan. Saya merasa ada kewajiban untuk datang,” ujarnya setelah tahlilan selesai.
Hal serupa diungkapkan Husein Shahab, seorang warga yang turut hadir di sana. “Walaupun beliau (Raisi) adalah presiden Iran, tetapi beliau memiliki sebuah kepedulian kepada orang-orang yang tertindas, wong cilik,” tuturnya.
Maya Sofia Al Habsyi, seorang anggota majelis taklim yang ikut serta dalam tahlilan, mengatakan ia bersimpati dengan Iran karena sikapnya dalam membela Palestina.
“Apa yang mereka perjuangkan itu luar biasa, dan kami merasa wajib untuk mendukung. Walaupun kami jauh di Indonesia, tetapi dengan kami hadir sini itu memberikan support untuk keluarga besar negeri Iran,” kata dia.
Sejumlah duta besar dan diplomat senior dari berbagai negara juga sempat datang ke Kedubes Iran pada siang hingga sore hari, Kamis, 22 Mei 2024, untuk menandatangani buku belasungkawa. Para perwakilan termasuk dari Irak, Lebanon, Uni Emirat Arab (UEA), Yunani, Ethiopia, Yordania, Cina, Kolombia dan negara-negara lainnya.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pun datang pada Kamis sore menandatangani buku tersebut dan menyampaikan belasungkawa. Kedubes Iran mengatakan sejumlah pejabat Indonesia dan perwakilan dari beberapa negara ASEAN juga turut datang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kematian Raisi terjadi beberapa hari menjelang peringatan kunjungannya ke Indonesia pada 23 – 24 Mei 2023. Saat itu, Raisi berkunjung atas undangan dari Presiden Joko Widodo, dan keduanya menandatangani 10 dokumen kerja sama, salah satunya di bidang kesehatan.
Pilihan editor: Josep Borrell Tanggapi Seandainya ICC Keluarkan Surat Perintah Penahanan Benjamin Netanyahu
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini