Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Korban tewas akibat tanah longsor di kota Xian, Cina barat laut, bertambah menjadi 21 orang, dengan enam orang masih hilang, kata otoritas manajemen darurat kota itu pada Minggu, 13 Agustus 2023. Cina bergulat dengan curah hujan di musim panas yang luar biasa tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cina Central Television (CCTV), stasiun televisi milik negara sebelumnya melaporkan bahwa tanah longsor Jumat di kota Xian, yang diikuti hujan lebat di wilayah tersebut, menyebabkan total 18 orang tewas atau hilang. Dua korban telah dikonfirmasi tewas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah video yang dirilis oleh kantor berita resmi Xinhua menunjukkan pohon-pohon patah dan puing-puing menumpuk di sepanjang jalan berlumpur di sebuah desa yang terletak di daerah pegunungan. Banyak rumah dan infrastruktur yang rusak atau hancur.
Longsor menghancurkan dua rumah dan memutus aliran listrik ke 900 rumah tangga, menurut pihak berwenang dalam sebuah pernyataan di akun WeChat-nya.
Topan Khanun, yang menghantam sebagian Jepang dan Korea Selatan, mulai melemah ketika mendarat di provinsi Liaoning timur laut Cina pada Jumat malam. Hujan masih menimbulkan risiko banjir di kota-kota dataran rendah termasuk Anshan, tempat 17.859 orang telah dievakuasi, menurut CCTV.
Curah hujan semalam di Liaoning memuncak pada 52 mm per jam, dengan empat waduk melebihi batas banjir, kata CCTV.
Markas Besar Pengendalian Banjir dan Bantuan Kekeringan Negara Cina dan Kementerian Manajemen Darurat mengadakan pertemuan khusus pada hari Minggu. Mereka membahas pencegahan banjir dan langkah-langkah tanggap darurat di provinsi yang terkena dampak parah seperti Liaoning, Shaanxi, Tianjin dan Chongqing, menurut laporan CCTV.
Topan Khanun datang saat negara itu terhuyung-huyung akibat dampak Topan Doksuri, yang menghantam Cina utara dengan hujan lebat dan banjir setelah mendarat pada 28 Juli. Suhu yang lebih hangat juga memicu cuaca tak biasa di banyak bagian Cina .
Pada Sabtu pagi, badai supercell yang dramatis terbentuk di wilayah barat laut Xinjiang, Cina . Sebuah video yang diposting oleh media pemerintah People's Daily menunjukkan awan tebal berputar-putar menggantung rendah di atas tanah, menggelapkan langit.
"Kekuatan alam tak tertahankan," kata seorang komentator di video tersebut.
CHANNEL NEWS ASIA
Pilihan Editor: Korban Kebakaran di Hawaii Hampir 100 Orang, Paling Mematikan dalam 1 Abad Terakhir