Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Zelensky Tolak PM Hungaria Viktor Orban Sebagai Mediator Rusia-Ukraina

Zelensky mengatakan bahwa Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban tidak dapat menjadi penengah dalam konflik Rusia dan Ukraina

9 Juli 2024 | 13.30 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri kebaktian untuk memperingati para korban Perang Dunia II di Katedral Saint Peter dan Paul bersama Presiden Polandia Andrzej Duda, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Lutsk, Ukraina 9 Juli 2023. REUTERS/Alina Smutko
material-symbols:fullscreenPerbesar
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri kebaktian untuk memperingati para korban Perang Dunia II di Katedral Saint Peter dan Paul bersama Presiden Polandia Andrzej Duda, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Lutsk, Ukraina 9 Juli 2023. REUTERS/Alina Smutko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada Senin bahwa Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban tidak dapat menjadi penengah antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 28 bulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zelensky menegaskan tugas ini menurutnya hanya dapat dilakukan oleh kekuatan dunia seperti Cina, Amerika Serikat atau Uni Eropa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Orban mengunjungi Kyiv dan Moskow untuk melakukan pembicaraan pekan lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping pada Senin. Orban menggambarkan perjalanan tak terduganya ke Beijing sebagai bagian ketiga dari "misi perdamaian".

Ketika para pemimpin dunia bersiap untuk menghadiri pertemuan puncak NATO yang dimulai pada Selasa 9 Juli 2024 di Washington, Zelensky dari Ukraina mengatakan hanya negara-negara dengan ekonomi kuat atau negara-negara dengan angkatan bersenjata yang jauh lebih kuat daripada Rusia yang dapat melakukan tugas mediasi.

"Apakah ada banyak negara seperti itu di seluruh dunia? Tidak banyak. Saya yakin AS dan Cina adalah negara-negara tersebut. Dan Uni Eropa, bukan hanya satu negara, tapi seluruh UE. Ini benar-benar bisa menjadi misi perantara," kata Zelensky dalam konferensi pers selama kunjungan ke negara tetangga Polandia.

Zelensky mengatakan negosiasi Orban dengan Putin, yang memicu kecaman di Uni Eropa, tidak dikoordinasikan dengan Kyiv.

“Bahkan jika (Putin) bertemu dengan negara tertentu, bukan berarti dia ingin mengakhiri perang,” ujarnya.

Kyiv tetap terbuka terhadap usulan negara-negara lain mengenai cara membentuk jalan menuju perdamaian. Namun, mereka harus selaras dengan visi Ukraina, khususnya rencana perdamaian 10 poin, tambah Zelensky.

Ukraina berharap dapat mengadakan pertemuan puncak internasional kedua untuk mempertimbangkan usulan perdamaiannya pada akhir tahun ini. Cina, yang memiliki hubungan dekat dengan Moskow, tidak menghadiri pertemuan pertama pada Juni.

Mereka telah mempromosikan rencana perdamaian enam poin yang dikeluarkannya dengan Brazil pada Mei, mengusulkan konferensi perdamaian internasional “pada waktu yang tepat” dan menyerukan partisipasi yang setara oleh Ukraina dan Rusia.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus