Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh militer Rusia berusaha menyembunyikan korban jiwa tentara Korea Utara. Tentara Korea Utara bertempur membela Rusia dalam perang melawan Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan Zelensky muncul setelah badan intelijen militer Ukraina (HUR) dan Pentagon AS pada 16 Desember 2024 melaporkan bahwa pasukan Korea Utara menjadi korban perang bersama Rusia di Oblast Kursk. "Rusia tidak hanya melibatkan tentara Korea Utara dalam serangan terhadap posisi Ukraina, tetapi juga berusaha menyembunyikan korban jiwa orang-orang ini," kata Zelensky melalui saluran Telegram resminya yang dilansir dari Kyiv Independent.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Militer Rusia telah berupaya merahasiakan keberadaan unit-unit Korea Utara selama pelatihan dan penempatan mereka. Kata Zelensky, ia juga mengklaim bahwa Moskow telah menggunakan taktik ekstrem untuk menyamarkan identitas tentara Korea Utara yang tewas dalam pertempuran.
Rusia mencoba membakar wajah tentara Korea Utara yang telah terbunuh. Ia juga membagikan sebuah video yang konon memperlihatkan personel Rusia membakar mayat pejuang Korea Utara di garis depan.
Belum ada konfirmasi ihwal kebenaran video itu. "Tidak ada alasan bagi orang Korea untuk berperang dan mati demi (Presiden Rusia Vladimir) Putin," kata Zelensky.
"Dan bahkan setelah kematian mereka, yang menanti mereka dari Rusia hanyalah ejekan."
Juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Patrick Ryder mengonfirmasi pada 16 Desember 2024 bahwa personel Korea Utara telah terlibat dalam operasi tempur bersama pasukan Rusia di Kursk Oblast. Mereka menjadi korban tewas.
Konfirmasi tersebut muncul setelah Zelensky melaporkan pada 14 Desember bahwa Korea Utara berpartisipasi dalam serangan Rusia di wilayah Kursk. Intelijen militer Ukraina mengklaim bahwa sedikitnya 30 tentara Korea Utara telah tewas atau terluka di garis depan Kursk.
Pejabat Ukraina dan Barat mengeluarkan peringatan pada musim gugur 2024 bahwa lebih dari 10.000 tentara Korea Utara telah berkumpul di Oblast Kursk. Tentara Korea Utara ini siap membantu Rusia mengusir pasukan Ukraina setelah Kyiv melancarkan serangan mendadak di wilayah tersebut pada bulan Agustus.
Bentrokan pertama antara pasukan Korea Utara dan Ukraina di Oblast Kursk dilaporkan pada awal November. Zelensky dan pejabat Barat menuduh Rusia secara dramatis berperang melawan Ukraina dengan melibatkan negara asing dalam konflik tersebut.