Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekilas tak ada yang mencurigakan pada koleksi arca perunggu di Museum Radya Pustaka, Solo, Jawa Tengah. Semuanya tampak datang dari zaman lampau. Namun mata arkeolog tidak bisa ditipu. Tidak semua koleksi itu benar-benar asli.
Pada awal 2007, tim Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) melakukan penelitian. Dan, terkuaklah fakta mengejutkan: hanya 33 dari 85 koleksi arca perunggu Radya Pustaka yang benar-benar asli.
Sisanya? Ternyata cuma duplikat. Ada 34 arca palsu dan 18 arca lain yang diduga palsu. Ini trik yang digunakan si pencuri untuk mengelabui publik. Seolah-olah arca asli masih ada di tempat, padahal sang arca yang beneran sudah diboyong entah ke mana.
Berikut ini arca yang asli tapi palsu itu:
Dhyani Buddha Amodasidi
Tinggi: 4 sentimeter
Lebar: 9,5 sentimeter
Tebal: 3 sentimeter
Arca ini tak ada dalam dalam foto inventarisasi BP3 pada 2001. Kemungkinan arca ini masih baru.
Vasundhara
Tinggi: 14,5 sentimeter
Lebar: 10 sentimeter
Tebal: 65 sentimeter
Ketika dilakukan inventarisasi pada 2001, kondisi arca aus. Tapi, pada 2007, tampilan arca amat mulus dengan detail yang terlalu jelas, terutama pada tangan.
Dhyani Buddha Amitabha
Tinggi: 11 sentimeter
Lebar: 9 sentimeter
Tebal : 2,5 sentimeter
Kemungkinan palsu karena lapisan patina pada dasar arca tidak menempel. Selain itu, tidak ada fotonya dalam data inventarisasi 2001.
Dhyani Buddha Amitabha
Tinggi: 9 sentimeter
Lebar: 55 sentimeter
Tebal: 5 sentimeter
Arca ini tidak ada dalam foto inventarisasi BP3 Jawa Tengah 2001. Padahal tidak ada catatan penambahan arca.
Dhyani Buddha Amitabha
Tinggi: 6 sentimeter
Lebar: 4,5 sentimeter
Tebal: 1,5 sentimeter
Ciri ikonografis berbeda dengan arca Buddha umumnya.
Ratnasambhawa
Tinggi: 115 sentimeter
Lebar: 7 sentimeter
Tebal: 2 sentimeter
Tidak ada nomor inventaris dan tidak ada dalam foto inventarisasi 2001
Aksobhya
Tinggi: 85 sentimeter
Lebar: 5,5 sentimeter
Tebal: 3,5 sentimeter
Arca baru. Walaupun memiliki nomor inventarisasi tapi tidak ada dalam foto inventarisasi pada 2001.
Aksobhya
Tinggi: 12,5 sentimeter
Lebar: 65 sentimeter
Tebal: 5,5 sentimeter
Ciri fisik berbeda dengan kondisi 2001, terutama bagian stela dan chattra.
Aksobhya
Tinggi: 12 cm
Lebar: 6 cm
Tebal: 5,5 cm
Kondisi arca teraba lebih halus dibanding sebelumnya.
Aksobhya
Tinggi: 16 cm
Lebar: 11 cm
Tebal: 9 cm
Nomor inventarisir diketok pada bagian lapik. Padahal yang asli dicat.
Dewi Cunda
Tinggi: 40 cm
Lebar: 19,5 cm
Tebal : 15 cm
Arca amat langka, cuma ada di Indonesia dan India. Dipastikan palsu karena nomor inventarisasi diterakan dengan cara diketok, bukan dicat. Selain itu, ciri-ciri fisiknya berbeda dengan hasil inventarisasi 2001.
Frahmen Tangan
Panjang : 26 cm
Diamater: 5,5 cm
Tebal : 1 cm
Terlihat perbedaan ciri-ciri fisik terutama detail tangan.
Siwa Mahadewa
Tinggi: 12 cm
Lebar: 4,5 cm
Tebal: 2 cm
Frahmen Tangan
Panjang: 22 cm
Diameter: 6 cm
Tebal: 1,5 cm
Detail gelang berbeda dengan foto inventarisasi 2001.
Saraswati
Tinggi: 21,5 cm
Lebar: 15,5 cm
Tebal: 7 cm
Nomor inventarisasi menghilang. Ada perbedaan ciri secara signifikan.
Avalokitesvara
Tinggi: 34 cm
Lebar: 23 cm
Tebal: 11 cm
Ciri-cirinya tidak cocok dengan yang tergambar di Nowowindu pada 1970.
Avalokitesvara
Tinggi: 37 cm
Lebar: 15,5 cm
Tebal: 11, 5 cm
Cetakan terlalu halus, bahan seperti dari kuningan.
Aksobhya dan Padmapani
(dua arca yang duduk di atas padmasana)
Tinggi: 13 cm
Lebar: 17 cm
Tebal: 7 cm
BP3 yakin ini arca palsu. Bagian lapik arca sangat rapi.
Ganesha
Tinggi: 8,5 cm
Lebar: 6,5 cm
Tebal: 4,5 cm
Dari ciri fisik, diduga palsu.
Dewi Tara
Tinggi: 26 sentimeter
Lebar: 18 sentimeter
Tebal: 7,5 cm
Diduga palsu
Amogasiddhi (posisi berdiri)
Tinggi: 16 cm
Lebar: 5 cm
Tebal : 3 cm
Bagian bawah lapik amat halus dan tidak ada nomor inventarisasi seperti sebelumnya.
Buddha (posisi berdiri, jubah dua lapis)
Tinggi: 16 cm
Lebar: 5 cm
Tebal: 2 cm
Arca palsu: tidak ada nomor inventarisasi, patina rata
Buddha
Tinggi: 13 cm
Lebar: 5 cm
Tebal : 2 cm
Arca palsu: tidak ada nomor inventarisasi seperti sebelumnya, bagian bawah lapik amat halus menunjukkan buatan baru.
Amogasiddhi
Tinggi: 10 cm
Lebar: 3 cm
Tebal: 2,5 cm
Kode arca tidak ada
Amogasiddhi
Tinggi: 13 cm
Lebar: 5 cm
Tebal: 3 cm
Kode tidak ada
Aksobhya
Tinggi: 14 cm
Lebar: 8,3 cm
Tebal: 65 cm
Kode tidak ada
?
Tinggi: 105 cm
Lebar: 9 cm
Tebal: 4 cm
Kuwera (?)
Tinggi: 7 cm
Lebar: 3 cm
Tebal: 0,3 cm
Bentuk tidak jelas
Maitreya
Tinggi: 15,5 cm
Lebar: 7 cm
Tebal: 7 cm
Kode tidak ada lagi
Maitreya
Tinggi: 10 cm
Lebar: 4,5 cm
Tebal: 4,5 cm
Kode tidak ada lagi
Avalokitesvara
Tinggi: 8 cm
Lebar: 1,6 cm
Tebal: 2 cm
Prajnya Paramita
Tinggi: 10,5 cm
Lebar: 4,5 cm
Tebal: 4,5 cm
Bentuk tidak sama.
Manusi Buddha
Tinggi: 21 cm
Lebar: 6,5 cm
Tebal: 4,5 cm
Bentuk tidak sama.
Sakyamuni
Tinggi: 7 cm
Lebar: 4,5 cm
Tebal: 2,5 cm
Ditanam di dalam pedestal baru sehingga ciri-ciri teknologisnya tidak dapat diamati.
Vajrapani
Tinggi: 13 cm
Lebar: 6 cm
Tebal: 2 cm
Ditanam di pedestal dan bentuk kurang jelas.
Maitreya
Tinggi: 10 cm
Lebar: 4,5 cm
Tebal: 4,5 cm
Kode tidak ada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo