Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DUDUK di anak tangga batu warna cokelat, Frankie Angels, perempuan berambut hijau itu, dengan suara serak dan mata basah, mengeluh. Anak laki-laki Frankie tertembak mati dan pembunuhnya tidak pernah ditemukan. “Mereka merenggut masa laluku, juga masa depanku. Aku tak siap untuk itu,” katanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo