Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hari itu, di sebuah kota Jawa Tengah, saya berjalan di sekitar patung Jenderal Sudirman yang tegak di atas kuda, dikelilingi pohon-pohon genitri. Sesuatu dalam auranya mencoba jadi bagian yang kekal yang nyaris tergusur lalu lintas di kota yang berubah itu. Seseorang mengatakan, dari pohon-pohon itu ada buah kecil yang bisa disusun jadi tasbih, untuk berdoa. Yang transenden, tampaknya, menyusup di antara deretan biji….
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo