Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Orang-orang yang memasang bom di depan Kedutaan Besar Australia di Jakarta itu (pekan kedua bulan ini) bukan orang jahat. Juga yang di Hotel Marriott maupun di Bali sebelumnya. Karena itu cap seperti "tindakan keji" yang dilemparkan kepada mereka hanya bisa dipahami kalau dilihat dari sisi korban: betapa daging tercabik-cabik, betapa anak menjadi buta atau lumpuh, betapa nyawa-nyawa melayang. Tapi tidak dari segi niat. Tidak sama dengan mereka yang melakukan mutilasi: memotong-motong mayat menjadi tiga belas atau sekian belas bagian, memasukkannya ke dalam beberapa kantong plastik dan membuangnya secara tersebar-sebar. Juga tidak sama dengan Sumanto atau siapa pun yang memakan daging mayat untuk tujuan kekebalan atau "ilmu" tertentu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo